Archive for Januari 2016
v-class 3 dasar telekomunikasi
DEMODULATOR FM
Demodulasi FM adalah proses sebaliknya dari modulasi FM, yaitu proses
suatu sinyal modulasiyang dibentuk kembali seperti aslinya dari suatu gelombang
pembawa (carrier wave) yang termodulasioleh rangkaian.Proses terjadinya
demodulasi terjadi pada alat untuk melakukan demodulasi yaitu demodulatoratau
detektor.
Definisi demodulator adalah rangkaian
yang penerima komunikasi (radio, televisi, dan radar) yang berfungsi memisahkan
informasi asli dari gelombang campuran (yaitu gelombang isyarat pembawa yang
termodulasi. Demodulator sering juga disebut dengan detector. Misalnya dalam
system modulasi amplitude (AM) dikenal jenis-jenis detector linier, detector
kuadrat, dan detector Kristal.
Dalam system modulasi frekuensi (FM) diterapkan rangkaian demodulator yang disebut diskriminator. Sesudah isyarat informasi dipisahkan dari gelombang campuran, maka isyarat informasi itu dikuatkan dan ditampilkan sebagai bunyi atau tanda-tanda lain (misalnya bayangan seperti dalam televisi).
Dalam system modulasi frekuensi (FM) diterapkan rangkaian demodulator yang disebut diskriminator. Sesudah isyarat informasi dipisahkan dari gelombang campuran, maka isyarat informasi itu dikuatkan dan ditampilkan sebagai bunyi atau tanda-tanda lain (misalnya bayangan seperti dalam televisi).
Prinsip kerjanya:
Penggunaan komponen demodulator FM :
• Slope Detector
• Round Travis Detector
• Quadrature Detector
• Ratio detector, dan lain-lain
• Slope Detector
• Round Travis Detector
• Quadrature Detector
• Ratio detector, dan lain-lain
Demodulasi sinyal FM memerlukan sebuah
sistem yang akan menghasilkan output yang proporsional terhadap deviasi frekuensi
sesaat dari inputnya. Salah satu sistem yang dapat mengakomodasi syarat diatas
adalah Frequency Discriminator
Disini suatu demodulator frekuensi mendeteksi sinyal informasi dari sinyal FM dengan operasi yang berlawanan dengan cara kerja modulator FM. Disini kita menggunakan suatu slope Demodulator Balance discriminator untuk proses modulasi. Secara umum setiap demodulator FM berfungsi mengkonversi setiap perubahan frekuensi menjadi tegangan dengan distorsi seminimal mungkin. Untuk itu, setiap demodulator/diskriminator/detektor FM, secara teori, harus memiliki karakteristik kerja yang linier antara tegangan dengan frekuensi.
Disini suatu demodulator frekuensi mendeteksi sinyal informasi dari sinyal FM dengan operasi yang berlawanan dengan cara kerja modulator FM. Disini kita menggunakan suatu slope Demodulator Balance discriminator untuk proses modulasi. Secara umum setiap demodulator FM berfungsi mengkonversi setiap perubahan frekuensi menjadi tegangan dengan distorsi seminimal mungkin. Untuk itu, setiap demodulator/diskriminator/detektor FM, secara teori, harus memiliki karakteristik kerja yang linier antara tegangan dengan frekuensi.
tugas v-class 2 dasar telekomunikasi
Modulator FM (Narrowband, Wideband) adalah proses menumpangkan sinyal informasi pada sinyal pembawa (carrier) sehingga frekuensi gelombang pembawa (carrier) berubah sesuai dengan perubahan simpangan (tegangan) gelombang sinyal informasi. Jadi sinyal informasi yang dimodulasikan (ditumpangkan) pada gelombang pembawa menyebabkan perubahan frekuensi gelombang pembawa sesuai dengan perubahan tegangan (simpangan) sinyal informasi. Pada modulasi frekuensi sinyal informasi mengubah-ubah frekuensi gelombang pembawa, sedangkan amplitudanya konstan selama proses modulasi. Proses modulasi frekuensi digambarkan sebagai berikut:
Pada rangkaian
ini intinya ialah, sinyal informasi yang ditumpangkan pada sinyal carrier nantinya akan berbentuk
sinyal carrier dan kemudian akan sama dan sesuai dengan sinyal
informasinya.dirangkaian ini juga sinyal pemodulasi akan masuk ke kapasitor
lalu masuk kepada dioda varaktor dimana nilai ini dirancang untuk memberikan nilai kapasitansi variabel sebagai fungsi dari
tegangan yang diberi-kan pada terminalnya. Diode varaktor ini juga
merupakan diode yang diberi tegangan balik. Jadi apabila tegangan input
merupakan sebuah sinyal carier, maka frekuensi dalam modulatorpun akan berubah
sesuai dengan sinyal carriernya.
Rangkaian mendapat catu tegangan VCC melalui sebuah
RFC (radio frequency choke) yang berfungsi sebagai penahan sinyal RF
masuk ke batere VCC. Sinyal pemodulasi di-masukkan melalui
satu RFC juga yang berfungsi menahan sinyal RF untuk masuk ke sumber sinyal
pemodulasi. Sementara sinyal termodulasi FM diperoleh dari kolektor transistor.
Kemudian sinyal yang keluar merupakan sinyal carrier seperti yang tertera pada
gambar diatas tersebut.
Demikian penjelasan dari saya ( Christian manasye) 2ib05
TUGAS DASAR TELEKOMUNIKASI
TUGAS DASAR TELEKOMUNIKASI
NAMA : CHRISTIAN
MANASYE
NPM/KELAS : 12414384/2IB05
TUGAS DASAR TELEKOMUNIKASI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2016
1. Apakah definisi dari telekomunikasi ?
PENGERTIAN TELEKOMUNIKASI
Telekomunikasi
adalah teknik pengiriman atau penyampaian infomasi, dari suatu tempat ke tempat
lain. Dalam kaitannya dengan ‘Telekomunikasi’ bentuk komunikasi jarak jauh
dapat dibedakan atas tiga :
1.
Komunikasi Satu Arah (Simplex). Dalam komunikasi satu arah (Simplex) pengirim
dan penerima informasi tidak dapat menjalin komunikasi yang berkesinambungan
melalui media yang sama. Contoh :Pager, televisi, dan radio.
2.
Komunikasi Dua Arah (Duplex). Dalam komunikasi dua arah (Duplex) pengirim dan
penerima informasi dapat menjalin komunikasi yang berkesinambungan melalui
media yang sama. Contoh : Telepon dan VOIP.
3. Komunikasi Semi Dua Arah (Half Duplex).
Dalam komunikasi semi dua arah (Half Duplex)pengirim dan penerima informsi
berkomunikasi secara bergantian namun tetap berkesinambungan. Contoh :Handy
Talkie, FAX, dan Chat Room
Jaringan telekomunikasi adalah segenap perangkat telekomunikasi
yang dapat menghubungkan pemakaiannya (umumnya manusia) dengan pemakai lain,
sehingga kedua pemakai tersebut dapat saling bertukar informasi (dengan cara
bicara, menulis, menggambar atau mengetik ) pada saat itu juga.
Jaringan
telekomunikasi terdiri atas dari tiga bagian utama, yaitu :
1.
Perangkat transmisi
Perangkat
transmisi bertugas menyampaikan informasi dari satu tempaat ketempat yang lain
(baik dekat, maupun jauh). Media transmisinya dapat berupa kabel, serat optik
maupun udara, tergantung jarak dari tempat-tempat yang dihubungkan serta
tergantung pada beberapa banyak tempat yang saling dihubungkan.
2.
Perangkat penyambungan (switching)
Perangkat
penyambungan bertugas agar pemakai dapat menghubungi pemakai lain sesuai
seperti yang diinginkannya. Perangkat penyambungan disebut masih menggunakan
sistem manual bila diperlukan seorang operator yang bertugas menyambungkan
pemakai dengan pemakai lain yang diingininya.
3.
Terminal
Terminal
adalah peralatan yang bertugas merubah sinyal informasi asli (suara manusia
atau lainnya) menjadi sinyal elektrik atau elektromagetik atau cahaya.
2. Sebutkan media atau
sarana yang bisa digunakan untuk komunikasi (tradisional maupun modern)
Media Komunikasi masa lalu dan modern
1. Media Komunikasi Masa Lalu
Semenjak ditemukannya alat
komunikasi untuk pertama kalinya, alat komunikasi ini terus mengalami
perkembangan. Berdasarkan rentang waktunya, peralatan komunikasi dibedakan
menjadi alat komunikasi masa lalu dan alat komunikasi modern. Alat komunikasi
masa lalu masih sangat sederhana dibandingkan dengan alat komunikasi modern.
Peralatannya pun masih menggunakan bahan bahan alam, seperti daun lontar,
kentongan, dan asap. Berikut adalah media komunikasi yang digunakan pada masa
lalu
:
:
a. Daun Lontar
Pada zaman dulu orang sudah
menggunakan bahasa tulisan sebagai alat komunikasi. Kegiatan surat- menyurat di
Indonesia sudah dimulai sejak masa kerajaan Kutai, Tarumanegara, Pajajaran,
Majapahit, Sriwijaya, dan Mataram.
Yang lazim digunakan untuk menulis dimasa itu adalah daun lontar. Namun ada juga yang menggunakan bambu, rotan, dan lempengan batu. Daun lontar dikenal juga dengan nama daun pohon nira, daun lontar dipakai untuk bahan kerajinan dan naskah.
b.Kentongan
Kentongan dikenal sebagai salah satu sarana komunikasi tradisional. Kentongan digunakan untuk memberitahu warga atau masyarakat bahwa atau telah terjadi sesuatu.
Tanda digunakan berbeda - beda
antara suatu peristiwa dengan peristiwa lainnya. Walaupun terjadi perkembangan
teknologi yang cukup pesat, namun kentongan merupakan sarana komunikasi
tradisional yang masih dapat bertahan sampai saat ini, khususnya di daerah
pedesaan.
Kentongan masih digunakan,
misalnya dibidang keamanan dipakai sarana ronda malam. Kentongan juga dipakai
sebagai petunjuk waktu. Kentungan besar ( bedug ) digunakan sebagai tanda bahwa
waktu salat telah tiba.
C.Asap
Orang - orang zaman dahulu juga memanfaatkan asap sebagai media komunikasi. Asap dikenal sangat populer digunakan sebagai media komunikasi suku bangsa Indian di Amerika. Alat komunikasi ini biasa digunakan untuk mengirimkan suatu pesan rahasia pada teman ataupun lawan. Sekarang ini asap juga sering digunakan dalam suatu permainan dalam pramuka.
D.Bedug
Meskipun saat ini teknologi sudah semakin canggih, namun sebagian masyarakat tidak bisa meninggalkan media komunikasi tradisional ini khususnya di daerah pedesaan yang digunakan sebagai sarana ronda malam. Ada juga kentongan yang bentuknya cukup besar atau yang sering disebut ”bedug” digunakan oleh masyarakat sebagai penanda waktu sholat tiba.
E.Surat
Surat adalah media untuk menyampaikan
pesan melalui lembaran kertas yang dulu dikirim menggunakan merpati. Sampai
sekarang surat masih digunakan untuk menyampaikan pesan
F. Terompet
pada zaman dahulu terompet pada masa peperangan
digunakan untuk memberi isyarat kepada para pasukan perang untuk melakukan
serangan kepada lawan.
G.Merpati
pos
Mungkin merpati pos, kita semua sudah tahu kegunaannya
pada masa lalu. Bukan hanya pada masa perang tapi sejak jaman dulu Merpati
digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan jarak jauh. Pada masa perang
kegunaannya lebih lagi, apalagi ketika alat komunikasi tidak berfungsi. Maka
merpatilah salah satunya yang digunakan untuk menyampaikan pesan pesan militer
rahasia. Sementara burung kenari dimanfaatkan untuk mendeteksi serangan gas
beracun pada Perang Dunia I
H.Lonceng
Dahulu lonceng digunakan untuk mengabarkan suatu berita kepada masyrakat dan sebagai penanda waktu. Lonceng juga digunakan oleh umat Kristiani untuk memberi tanda waktu beribadah, biasanya dibunyikan tiga kali, pada pukul 06.00. 12.00, dan 18.00. Lonceng digunakan pertama kali dalam gereja Katolik sekitar tahun 400 masehi, dan dianggap diperkenalkan oleh Paulinus, Uskup Nola, sebuah kota di Campania, Italia. Penggunaannya menyebar luas dengan cepat dan tidak hanya digunakan untuk mengumpulkan umat dalam acara keagamaan, tetapi juga sebagai peringatan ketika ada bahaya.
Dahulu lonceng digunakan untuk mengabarkan suatu berita kepada masyrakat dan sebagai penanda waktu. Lonceng juga digunakan oleh umat Kristiani untuk memberi tanda waktu beribadah, biasanya dibunyikan tiga kali, pada pukul 06.00. 12.00, dan 18.00. Lonceng digunakan pertama kali dalam gereja Katolik sekitar tahun 400 masehi, dan dianggap diperkenalkan oleh Paulinus, Uskup Nola, sebuah kota di Campania, Italia. Penggunaannya menyebar luas dengan cepat dan tidak hanya digunakan untuk mengumpulkan umat dalam acara keagamaan, tetapi juga sebagai peringatan ketika ada bahaya.
I.
Prasasti
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, prasasti merupakan
piagam yang tertulis pada batu, tembaga, dan sebagainya. Prasasti merupakan
sumber sejarah penting untuk mengungkap peristiwa masa lalu. Prasasti merupakan
sumber dokumen tertulis yang orisinil dan pasti terjamin keasliannya sebagai
peninggalan masa lalu.
J.Telegraf
Telegraf adalah alat komunikasi yang menggunakan
peralatan listrik untuk mengirimkan dan menerima sinyal sesuai dengan kode
dalam bentuk pulsa listrik. Di dalamnya terdapat kabel-kabel tembaga yang
berguna untuk mengirimkan sinyal jarak jauh.
2. Media Komunikasi Modern
a. Telepon
Telepon merupakan alat
komunikasi yang dapat mengirimkan pembicaraan melalui listrik. Dengan
menggunakannya kita bisa berkomunikasi secara lisan dengan seseorang berjarak
jauh. Telepon pertama kali diciptakan oleh Alexander Graham Bell pada
tahun 1876.
telepon
|
Jika semua telepon hanya
terbatas pada telepon tetap ( fixed line telephone ), maka sejak 3 April
1973 telah dikenal suatu teknologi yang dikenal dengan nama telepon genggam
atau yang lebih dikenal dengan handphone ( disingkat HP ). HP merupakan salah satu
teknologi komunikasiyang saatini marak digunakan masyarakat Indonesia. Pada
awalnya HP digunakan oleh kalangan tertentu, misalnya pengusaha. Akan tetapi,
sekarang ini HP seolah telah menjadi kebutuhan primer .
Teknologi dari alat komunikasi
ini semakin lama semakin maju. ukuran, bentuk, dan fiturnyapun semakin menarik.
Telepon genggam, selain berfungsi pengiriman dan penerimaan SMS.
telepon-telepon yang lebiih mahal juga sering menambahkan fitur layanan seperti
MMS dan internet.
b. Koran ( Surat Kabar )
Koran merupakan
suatu penerbitan yang ringan dan mudah dibuang, biasanya dicetak pada kertas
koran, yang berisi berita - berita terkini dalam berbagai topik. Topiknya bisa
berupa politik, olahraga, tajuk rencana, dan cuaca. Surat kabar biasanya juga
berisi kartun, teka - teki silang ( TTS ), dan hiburan lainnya.
Koran pertama kali dikenal pada
tahun 59 SM di kekaisaran Romawi kuno. Saat itu koran hanya berisi jurnal
kegiatan sang kaisar, yaitu Julius Caesar yang bertajuk "Ada
Diurna". pada tahun 1605 surat kabar pertama kali terbit dalam bentuk
dicetak oleh Johan Carolus dengan tajuk "Relation". Saat
ini koran tidak hanya berbentuk kertas, tapi juga disertain dengan versi
on-linenya di internet.
Media komunikasi yang satu ini
merupakan media komunikasi yang sangat populer. Hampir sebagian rumah tangga di
dunia ini mempuntai sebuah televisi. Tetapi, apakah televisi itu
? Televisi merupakan sebuah alat penangkap siaran bergambar. Televisi
berasal dari kata teleyang berarti jauh dan vision yang berarti
tampak. jadi, televisi berarti melihat jarak jauh.
Televisi diciptakan berawal dari
ditemukannya cakram metal ( logam ) kecil yang berputar dan memiliki banyak
lubang oleh Paul Nipkow pada tahun 1883, televisi pun telah berkembang
pesat dari warnanya yang dulu hitam putih sekarang sudah berwarna, dan juga
dari bentuknya dari layar cembung menjadi layar datar
D. LCD Proyektor LCD (Liquid Crystal Display)Projektor adalah alat
penyampaiinformasi dengan cara menampilkaninformasi tersebut dalam
sebuah presentasi di layar yang besar sehingga pesan yang
disampaikanterasa lebih menyenangkan bagi penerimanya. Biasanya alat
inimemperoleh input-nya dari sebuahfile yang dibuka pada aplikasikomputer atau
laptop. Proyektor LCD bekerja berdasarkan prinsip pembiasan cahayayang dihasilkan oleh panel-panel LCD. Panel ini
dibuat terpisah berdasarkan warna-warna dasar, merah, hijau dan biru (R-G-B).Sehingga
terdapat tiga panel LCD dalam sebuah proyektor. Warna gambar yangdikeluarkan
oleh proyektor merupakan hasil pembiasan dari panel-panel LCD tersebutyang telah disatukan oleh sebuah prisma
khusus. Gambar yang telah disatukan tersebutkemudian dilewatkan melalui lensa
dan dijatuhkan pada layar sehingga dapat dilihatsebagai gambar utuh. Gambar
yang dihasilkan proyektor LCD memiliki ke dalamanwarna yang baik karena warna
yang dihasilkan olah panel LCD langsung dibiaskan lensake layar. Selain itu gambar pada proyektor LCD juga lebih tajam
dibandingkan denganhasil gambar proyektor DLP (Digital Light
Processing).Kelebihan lain dari LCD adalah penggunaan cahaya yang lebih efisien
sehingga dapatmemproduksi ´ansi lumens´
yang lebih tinggi dibandingkan proyektor dengan teknologiDLP. Sedangkan
kelemahan teknologi LCD adalah besar piksel yang terlihat jelas digambar. Ini
yang menyebabkan teknologi LCD kurang cocok untuk memutar film karenaakan
terasa seperti melihat film dari balik mata yang terhalang ´selaput
katarak´.Proyektor DLP memiliki cara kerja yang sangat berbeda dengan LCD.
Salah satu perbedaan DLP adalah adanya chip DLP (disebut juga DMD -
Digital Micro Device).Pada chip DLP ini terdapat cermin-cermin yang berukuran
mikro (sepersejuta) yangterbuat dari alumunium dan berfungsi untuk mematulkan
cahaya untuk memberntuk citra. Cermin-cermin ini dapat bergerak
membelokkan cahaya sampai 5000 kali per detik.
E. Pocket PC (P D A)
Alat
ini tergolong yang paling modern dan banyak dimiliki oleh kalangan tingkat
atas.Pocket PC sering disebut sebagai komputer mini karena bentuknya yang kecil
dan dapatdibawa ke mana-mana. Selain itu, disebut juga dengan nama PDA
(Personal DigitalAssistants) yaitu sebuah komputer seukuran telapak tangan yang
dapat digunakan untuk menyimpan, mengakses dan mengorganisasi
informasi.PDA sudah ada dan dikenal sejak bulan Agustus 1993 dengan nama Newton
MassagePad yang dipelopori oleh Apple. PDA merupakan hasil kerjasama Steve
Caps, Walter Smith, dan Michael Tchao yang merilis Newton PDA dengan
sistem operasi NewtonVersi 1.0. Kemudian pada awal tahun 1995, Palm Computing
meluncurkan
PDA dengankonsep
yang lebih sederhana, hanya sebagai organizer elektronik belaka. Dalam
waktuyang hampir sama, ketika dunia komputer mulai memperhatikan aspek
portabilitas- nya(aspek kemudahan untuk
dibawa), maka lahirlah produk semi-notebook seperti Psion.Inilah yang
mengilhamkan produk PDA memasukkan fungsi komputer secara perlahan,khususnya Microsoft dengan Pocket PC-nya.Beberapa PDA saat ini menggunakan sistem
operasi berbasis Windows, Palm, Linux,Symbian, BlackBerry, dan Android.
Biasanya, PDA juga dilengkapai dengan virtualkeyboard pada layarnya dan juga
dapat menggunakan keyboard tambahan yang dipasangke PDA agar proses input
menjadi lebih cepat. Proses memasukkan data yang paling mudah.
F.Faksimili
Faksimili berasal dari kata facsimile yang
artinya menyalin sama persis dengan aslinya .Faksimili digunakan untuk menerima
dan mengirim informasi melalui telephoto dengan sistem reproduksi fotografi
sehingga memungkinkan kita dapat mengirimkan salinan isi suatu halaman, baik
berupa tulisan maupun gambar ke mesin faksimili lain melalui saluran telepon
dalam hitungan menit. Mesin Faksimili sering disebut juga dengan mesin fotocopy
jarak jauh.
G. Radio
Radio merupakan alat yang sangat penting sejak ditemukan
untuk dapat menerima informasi berupa
suara atau sinyal dengan menggunakan gelombang elektromagnetik.
H. Komputer
Komputer merupakan
alat yang digunakan untuk memanipulasi dan mengelola data berdasarkan perintah
yang diberikan oleh penggunanya.
I. Internet
Internet
merupakan salah satu produk TIK yang paling maju saat ini. Internet berawal
dari diciptakannya teknologi jaringan komputer sekitar tahun 1960. Pada
awalnya, jaringan komputer dimanfaatkan oleh angkatan bersenjata Amerika untuk
mengembangkan senjata nuklir. Pada tahun 1989, Timothy Berners-Lee, ahli
komputer dari Inggris menciptakan World Wide Web, yaitu semacam program yang
memungkinkan suara, gambar, film, dan musik ditampilkan dalam internet. Karna
penemuan inilah internet menjadi lebih menarik tampilannya dan bervariasi.
Dahulu internet hanya dapat digunakan oleh kalangan dan dengan komponen
tertentu saja. Tetapi saat ini orang yang dirumahpun bisa terhubung lewat internet
dengan cara menggunakan modem atau juga jaringan telepon.
3. Sebutkan dan jelaskan saluran transmisi yang digunakan
untuk berkomunikasi
Media
transmisi adalah media
yang menghubungkan antara pengirim dan penerima informasi (data),
karena jarak yang jauh, maka data terlebih dahulu diubah menjadi kode/isyarat,
dan isyarat inilah yang akan dimanipulasi dengan berbagai macam cara untuk
diubah kembali menjadi data.
A.
Metode
Transmisi
Metode transmisi yang dikenal terdiri dari 2
macam, yaitu :
1.
Transmisi Serial
Data dikirimkan 1 bit demi 1 bit melalui
kanal komunikasi data yang telah dipilih, misalnya data dikirimkan dalam bentuk
kode ASCII dengan 8 Bit untuk tiap karakter (1 byte).
2.
Transmisi Pararel
Data dikirimkan sekaligus melalui (misalnya)
8 kanal komunikasi. Transmisi pararel
ini digunakan apabila diinginkan transmisi dengan kecepatan yang tinggi.
Kanal (jalur) komunikasi penerimaan harus memiliki karakteristik yang baik.
Pengiriman data secara serial harus ada
sinkronisasi atau penyesuaian antara pengirim dan penerima, agar data yang
dikirimkan dapat ditafsirkan (dimengerti) oleh penerima dengan tepat dan benar.
Fungsi sinyal sinkronisasi adalah untuk :
1. Agar
penerima mengetahui dengan tepat dan benar apakah sinyal yang diterima
merupakan bit dari suatu data (sinkronisasi bit).
2. Agar
penerima mengetahui dengan tepat bit data (data bit) yang membentuk sebuah
karakter (sinkronisasi karakter).
Berdasarkan cara sinkronisasinya, transmisi
serial dibedakan menjadi 3 (tiga) macam, yaitu :
1. Asinkron (Asynchronous)
Transmisi asinkron digunakan apabila
pengiriman data dilakukan 1 karakter setiap kali pengiriman. Transmisinya dilakukan dengan cara memberikan
bit awal (start bit) pada tiap awal pengiriman karakter dan diakhiri
dengan bit akhir (stop bit).
2.
Sinkron (Synchronous)
Digunakan untuk transmisi data dengan
kecepatan yang tinggi. Data yang dikirimkan berupa 1 blok data. Sinkroniasi
terjadi dengan cara mengirimkan pola data tertentu antara pengirim dan
penerima. Pola data ini disebut dengan karakter sinkronisasi (synchronization
character).
3.
Isokron (Isochronous)
Merupakan kombinasi dari transmisi asinkron
dan sinkron. Tiap karakter diawali dengan bit awal (start bit) dan
diakhiri dengan bit akhir (stop bit), tetapi antara pengirim dan
penerima akan disinkronisasi.
B.
Metode
Hubungan
Dilihat dari cara bagaimana antara pengirim (transceiver)
dan penerima (receiver) saling berhubungan metode hubungan dalam
komunikasi data terbagi atas 3 macam, yaitu :
1. Simplex
Data dikirimkan hanya kesatu arah saja.
Pengirim dan penerima tugasnya tetap. Metode ini paling jarang digunakan dalam
sistem komunikasi data.
Contoh : Komunikasi siaran radio (radio
broadcasting), Komunikasi siaran televisi, radio panggil (pager)
2. Half
Duflex (HDX)
Data dapat dikirimkan ke-2 arah secara bergantian.
Pada metode ini trdapat turn around time, yaitu : waktu yang diperlukan
mengganti arah transfer data.
Contoh : Chatting, Sort Massage
Service (SMS), komunikasi pada radio dua arah (H/T, radio panggil polisi,
dan lain-lain)
3. Full Duflex (FDX)
Data
kirimkan dan diterima secara bersamaan.
Contoh
: Komunikasi menggunakan : telepon, hand phone (mobile phone)
Berdasarkan luas areanya, jaringan
komputer dapat diklasifikasikan menjadi
1. LAN atau Local Area
Network, mencakup satu tempat tertentu (lab, ruang kantor, kampus, lokasi
pabrik, dsb. Komputer dari 2 sd 500)
2. MAN atau Metropolitan
Area Network, mencakup luas satu kota
3. WAN atau Wide Area
Network, mencakup seluruh dunia
C. Karakteristik media transmisi
Karakteristik
media transmisi ini bergantung pada:
- Jenis alat elektronika
- Data yang digunakan oleh alat elektronika tersebut
- Tingkat keefektifan dalam pengiriman data
- Ukuran data yang dikirimkan
D.
Macam-macam
Gangguan Saluran Transmisi
Gangguan
pada saluran telepon yang juga digunakan untuk menyalurkan data ada 2 macam,
yaitu :
1. Random
Tidak
dapat diramalkan terjadinya. Yang termasuk dalam jenis gangguan jenis ini
adalah:
a.
Derau Panas (Thermal Noise)
Disebabkan karena pergerakan acak elektron
bebas dalam rangkaian. Berada pada seluruh spektrum frekuensi yang tersedia.
Disebut juga dengan Derau Putih (White Noise) atau Derau Gausian.
Kejadiannya tidak dapat dihindarkan dan biasanya tidak terlalu mengganggu
transmisi data, kecuali jika lebih besar dari pada sinyal yang ditransmisikan.
b. Derau Impulse (Impulse
Noise)
Disebut juga dengan Spikes, yaitu
tegangan yang tingginya lebih besar dibandingkan dengan tegangan derau rata2 (Steady
State). Beberapa sumbernya antara lain yaitu :
•
Perubahan
tegangan pada saluran listrik yang berdekatan dengan saluran
komunikasi data.
•
Perubahan
tegangan pada motor.
•
Switch
untuk penerangan, dan lain-lain.
c. Bicara Silang (Cross Talk)
Disebabkan oleh masuknya sinyal dari kanal
lain yang letaknya berdekatan. Bisanya terjadi pada saluran telpon yang
berdekatan atau di multipleks. Bicara Silang (Cross Talk) akan semakin
jelas atau bertambah bila jarak yang ditempuh semakin jauh, sinyal yang
ditransmisikan semakin kuat/besar atau semakin besar frekuensinya.
d. Gema (Echo)
Sinyal yang dipantulkan kembali, hal ini
disebabkan karena perubahan impedansi dalam sebuah rangkaian listrik.
Misalnya : Sambungan antara 2 potong kawat
yang diameternya berbeda.
e. Perubahan Sudut (Phasa)
Sudut (Phasa) sinyal kadang2 dat
berubah oleh Impulse Noise. Sudut (Phasa) dapat berubah, kemudian
kembali menjadi normal.
f.
Derau Intermodulasi (Intermodulation Noise)
Dua sinyal dari saluran yang berbeda (Intermodulasi)
membentuk sinyal baru yang menduduki frekuensi sinyal lain. Intermodulasi
dapat terjadi pada transmisi data bila modem menggunakan 1 frekuensi untuk
menjaga agar saluran sinkron selama data tidak dikirim. Frekuensi ini dapat
memodulasi sinyal yang ada pada saluran lain.
g. Phase Jitter
Jitter timbul oleh sistem pembawa
yang di-multipleks yang menghasilkan perubahan frekuensi. Sudut (Phasa)
sinyal berubah-ubah sehingga menyebebkan kesukaran dalam mendeteksi bentuk
sinyal tersebut.
h. Fading
Terjadi terutama pada sistem microwave antara
lain selective fading, yaitu yang disebabkan oleh atmosfir.
Sinyal disalurkan mencapai penerima melalui
berbagai jalur. Sinyal-sinyal ini kemudian kalau bergabung hasilnya akan
terganggu.
2.
Tak Random
Terjadinya
dapat diramalkan dan diperhitungkan. Termasuk dalam jenis gangguan tak random
ini adalah :
a. Redaman
Tegangan suatu sinyal berkurang ketika
melalui saluran transmisi, hal ini disebabkan karena daya yang diserap oleh
saluran transmisi. Redaman tergantung pada frekuensi sinyal, jenis media
transmisi dan panjang (jarak) saluran transmisi. Redaman tidak sama besarnya
untuk semua frekuensi.
b. Tundaan
Sinyal umumnya terdiri atas banyak
frekuensi. Masing-masing frekuensi tidak berjalan dengan kecepatan yang sama,
sehingga tiba dipenerima pada waktu yang berlainan. Tundaan yang terlalu besar
sehingga menimbulkan kesalahan pada waktu transmisi data. Pada transmisi suara
tundaan ini tidak merupakan gangguan yang serius, tapi pada transmisi data, tundaan
ini akan menyebabkan kesalahan pada transmisi data.
4.
Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis modulasi analog
JENIS-JENIS MODULASI ANALOG
- Amplitude modulation (AM)
- Frequency modulation (FM)
- Pulse Amplitude Modulation (PAM)
1.
Amplitude modulation (AM)
Modulasi jenis ini adalah modulasi yang
paling simple, frekwensi pembawa atau carrier diubah amplitudenya sesuai dengan
signal informasi atau message signal yang akan dikirimkan. Dengan kata
lain AM adalah modulasi dalam mana amplitude dari signal pembawa (carrier)
berubah karakteristiknya sesuai dengan amplitude signal informasi. Modulasi ini
disebut juga linear modulation, artimya bahwa pergeseran frekwensinya bersifat
linier mengikuti signal informasi yang akan ditransmisikan.
2.
Frequency modulation (FM)
Modulasi Frekwensi adalah salah satu cara memodifikasi/merubah
Sinyal sehingga memungkinkan untuk membawa dan mentransmisikan informasi
ketempat tujuan. Frekwensi dari Sinyal Pembawa (Carrier Signal) berubah-ubah
menurut besarnya amplitude dari signal informasi. FM ini lebih tahan noise
dibanding AM.
3.
Pulse Amplitude Modulation (PAM)
Basic konsep PAM adalah merubah amplitudo
signal carrier yang berupa deretan pulsa (diskrit) yang perubahannya mengikuti
bentuk amplitudo dari signal informasi yang akan dikirimkan ketempat tujuan.
Sehingga signal informasi yang dikirim tidak seluruhnya tapi hanya sampelnya
saja (sampling signal).
5. Sebutkan
dan jelaskan jenis-jenis propagasi gelombang radio
1.1 Propagasi Gelombang
Definisi dari propagasi gelombang adalah perambatan gelombang pada media perambatan. Media perambatan atau biasa juga disebut saluran transmisi gelombang dapat berupa fisik yaitu sepasang kawat konduktor, kabel koaksial dan berupa non fisik yaitu gelombang radio atau sinar laser. Pada Gambar 1 merupakan gambaran singkat tentang propagasi gelombang (J, Herman, 1986: 1.4).
Definisi dari propagasi gelombang adalah perambatan gelombang pada media perambatan. Media perambatan atau biasa juga disebut saluran transmisi gelombang dapat berupa fisik yaitu sepasang kawat konduktor, kabel koaksial dan berupa non fisik yaitu gelombang radio atau sinar laser. Pada Gambar 1 merupakan gambaran singkat tentang propagasi gelombang (J, Herman, 1986: 1.4).
Gambar 1. Propagasi Gelombang
1.2 Gelombang Radio dan Spektrum
Elektromagnetik
Gelombang radio termasuk keluarga radiasi elektromagnetik meliputi infra merah (radiasi panas), cahaya tampak (visible light), ultraviolet, sinar-X, dan bahkan panjang gelombang Gamma yang lebih pendek dan sinar kosmik. Gelombang elektromagnetik berasal dari interaksi antara medan listrik dan medan magnet seperti pada Gambar 2 (Reed, 2004: 20.1).
Gelombang radio termasuk keluarga radiasi elektromagnetik meliputi infra merah (radiasi panas), cahaya tampak (visible light), ultraviolet, sinar-X, dan bahkan panjang gelombang Gamma yang lebih pendek dan sinar kosmik. Gelombang elektromagnetik berasal dari interaksi antara medan listrik dan medan magnet seperti pada Gambar 2 (Reed, 2004: 20.1).
Gambar 2. Medan listrik dan magnet
pada gelombang elektromagnetik
Gambar 3. Spektrum elektromagnetik
Menurut John (1988: 8-10) Nilai panjang gelombang λ
berhubungan dengan frekuensi f dan kecepatan gelombang v, dimana kecepatan
gelombang bergantung pada media. Dalam kasus ini medianya adalah ruang bebas
(free space/vacuum).
λ= v / f
dimana : v= c (ruang bebas)= 3 x 108 m s-1
Pada Gambar 4 ditunjukkan hubungan antara panjang gelombang dan frekuensi pada v = c. Banyak jenis frekuensi yang ada seperti Gambar 3 diatas. Berikut ini adalah daftar frekuensi yang lebih rinci dalam tabel 1.
λ= v / f
dimana : v= c (ruang bebas)= 3 x 108 m s-1
Pada Gambar 4 ditunjukkan hubungan antara panjang gelombang dan frekuensi pada v = c. Banyak jenis frekuensi yang ada seperti Gambar 3 diatas. Berikut ini adalah daftar frekuensi yang lebih rinci dalam tabel 1.
Gambar 4. Panjang gelombang
berbanding frekuensi untuk v = c
1.3 Polarisasi Gelombang
Elektromagnetik
J, Herman (1986: 1.43) menyatakan polarisasi gelombang didefinisikan sebagai sifat gelombang elektromagnetik yang menjelaskan arah dan amplitudo vektor kuat medan magnet sebagai fungsi waktu. Ada tiga macam polarisasi gelombang yaitu polarisasi linier, polarisasi lingkaran, dan polarisasi eliptis.
J, Herman (1986: 1.43) menyatakan polarisasi gelombang didefinisikan sebagai sifat gelombang elektromagnetik yang menjelaskan arah dan amplitudo vektor kuat medan magnet sebagai fungsi waktu. Ada tiga macam polarisasi gelombang yaitu polarisasi linier, polarisasi lingkaran, dan polarisasi eliptis.
Gambar 5. Polarisasi gelombang
elektromagnetik
2. Gelombang Ruang Bebas (Free
Space)
2.1 Pembiasan (Refraction) oleh Atmosfir Bumi
Pada atmosfir bumi terjadi pembiasan gelombang sekitar 18 km dari permukaan bumi di daerah khatulistiwa dan sampai sekitar 8 dan 11 km di daerah kutub selatan dan utara. Untuk itu radius bumi diubah disesuaikan demikian hingga kelengkungan relatif antara gelombang dan bumi tetap seperti yang ditunjukkan Gambar 6 Radius kelengkungan bumi yang telah disesuaikan dengan perbandingan antara radius efektif bumi dan radius bumi yang sesungguhnya disebut dengan faktor K. Pada kondisi atmosfir normal, dalam perhitungan radius bumi ekuivalen biasanya digunakan K = 4/3 (J, Herman, 1986: 3.2).
2.1 Pembiasan (Refraction) oleh Atmosfir Bumi
Pada atmosfir bumi terjadi pembiasan gelombang sekitar 18 km dari permukaan bumi di daerah khatulistiwa dan sampai sekitar 8 dan 11 km di daerah kutub selatan dan utara. Untuk itu radius bumi diubah disesuaikan demikian hingga kelengkungan relatif antara gelombang dan bumi tetap seperti yang ditunjukkan Gambar 6 Radius kelengkungan bumi yang telah disesuaikan dengan perbandingan antara radius efektif bumi dan radius bumi yang sesungguhnya disebut dengan faktor K. Pada kondisi atmosfir normal, dalam perhitungan radius bumi ekuivalen biasanya digunakan K = 4/3 (J, Herman, 1986: 3.2).
Gambar 6. Radius efektif bumi
Gambar 7. Profil lintasan (path
profile) dengan faktor K = 4/3
2.2 Propagasi Line of Sight (LOS)
Propagasi gelombang pada frekuensi diatas 30 MHz memanfaatkan gelombang langsung dan gelombang pantul oleh permukaan bumi. Pada Gambar 8 berikut ini adalah gambaran dari propagasi Line of Sight (LOS).
Propagasi gelombang pada frekuensi diatas 30 MHz memanfaatkan gelombang langsung dan gelombang pantul oleh permukaan bumi. Pada Gambar 8 berikut ini adalah gambaran dari propagasi Line of Sight (LOS).
Gambar 8. Daerah Freshnel di sekitar
lintasan langsung
Pada propagasi LOS terdapat daerah
yang harus dan wajib terhindar dari halangan, daerah itu disebut dengan daerah
fresnel (fresnel zone). Seperti yang ditunjukkan pada gambar dibawah ini.
Gambar 9. Pemetaan daerah-daerah
Freshnel
Berdasarkan Gambar 9 dan keterangan
di atas, F1 disebut sebagai radius daerah Freshnel pertama, yang dirumuskan
dengan (Aswoyo, 2006: 101) :
2.3 Redaman pada ruang bebas (free space loss)
Redaman LOS berharga rata-rata sama dengan redaman ruang bebas. Dalam perhitungan redaman lintasan dianggap tetap sehingga untuk LOS adalah (J, Herman, 1986: 3.29):
Lp = 32,5 + 20 log d (km) + 20 log f (MHz) (2.5)
3. Difraksi (Diffraction) dan Hamburan (Scattering)
3.1 Difraksi oleh Penghalang (Knife Edge Diffraction)
Difraksi adalah kemampuan gelombang untuk berbelok setelah mengalami benturan dengan penghalang. J, Herman (1986: 4.5) menyatakan difraksi oleh bukit, pohon, bangunan dan lain-lain sulit sekali dihitung, akan tetapi perkiraan redamannya dapat diperoleh dengan mengingat harga-harga ekstrim yang disebabkan oleh difraksi rintangan tajam yang menyerap sempurna (Knife Edge Diffraction).
2.3 Redaman pada ruang bebas (free space loss)
Redaman LOS berharga rata-rata sama dengan redaman ruang bebas. Dalam perhitungan redaman lintasan dianggap tetap sehingga untuk LOS adalah (J, Herman, 1986: 3.29):
Lp = 32,5 + 20 log d (km) + 20 log f (MHz) (2.5)
3. Difraksi (Diffraction) dan Hamburan (Scattering)
3.1 Difraksi oleh Penghalang (Knife Edge Diffraction)
Difraksi adalah kemampuan gelombang untuk berbelok setelah mengalami benturan dengan penghalang. J, Herman (1986: 4.5) menyatakan difraksi oleh bukit, pohon, bangunan dan lain-lain sulit sekali dihitung, akan tetapi perkiraan redamannya dapat diperoleh dengan mengingat harga-harga ekstrim yang disebabkan oleh difraksi rintangan tajam yang menyerap sempurna (Knife Edge Diffraction).
Gambar 10. Difraksi pada penghalang
3.2 Hamburan oleh Troposfir
(Troposphere Scatter)
Sistem komunikasi radio yang mengunakan sifat hamburan gelombang elektromagnetik oleh partikel-partikel troposfir yang disebut sistem tropo atau thin line troposcattering system. Jaraknya berkisar 200 – 800 km dan frekuensi yang dipakai yaitu 300 – 30.000 MHz berada di daerah UHF dan SHF (J, Herman,1986: 4.11). Pada Gambar 11, adalah mekanisme troposcattering.
Sistem komunikasi radio yang mengunakan sifat hamburan gelombang elektromagnetik oleh partikel-partikel troposfir yang disebut sistem tropo atau thin line troposcattering system. Jaraknya berkisar 200 – 800 km dan frekuensi yang dipakai yaitu 300 – 30.000 MHz berada di daerah UHF dan SHF (J, Herman,1986: 4.11). Pada Gambar 11, adalah mekanisme troposcattering.
Gambar 11.
Mekanisme hambuiran oleh troposfir.
4. Gelombang Langit (Sky Wave)
4.1 Ionosfir
Ionosfir tersusun dari 3 (tiga) lapisan , mulai dari yang terbawah yang disebut dengan lapisan D, E dan F. Sedangkan lapisan F dibagi menjadi dua, yaitu lapisan F1 dan F2 (yang lebih atas), seperti Gambar 12.
Gambar 12. Lapisan ionosfir
Untuk lebih jelasnya tentang
fenomena masing-masing lapisan pada ionosfir klik tombol nama-nama lapisan
ionosfir.
1. Lapisan D terletak sekitar 40 km – 90 km. Ionisasi di lapisan D sangat rendah, karena lapisan ini adalah daerah yang paling jauh dari matahari. Lapisan ini mampu membiaskan gelombang-gelombang yang berfrekuensi rendah. Frekuensi-frekuensi yang tinggi, terus dilewatkan tetapi mengalami redaman. Setelah matahari terbenam, lapisan ini segera menghilang karena ion-ionnya dengan cepat bergabung kembali menjadi molekul-molekul.
2. Lapisan E terletak sekitar 90 km – 150 km. Lapisan ini, dikenal juga dengan lapisan Kenelly–Heaviside, karena orang-orang inilah yang pertama kali menyebutkan keberadaan lapisan E ini. Setelah matahari terbenam, pada lapisan ini juga terjadi penggabungan ion-ion menjadi molekul-molekul, tetapi kecepatan penggabungannya lebih rendah dibandingkan dengan lapisan D, dan baru bergabung seluruhnya pada tengah malam. Lapisan ini mampu membiaskan gelombang dengan frekuensi lebih tinggi dari gelombang yang bisa dibiaskan lapisan D. Dalam praktek, lapisan E mampu membiaskan gelombang hingga frekuensi 20 MHz.
3. Lapisan F terdapat pada ketinggian sekitar 150 km – 400 km. Selama siang hari, lapisan F terpecah menjadi dua, yaitu lapisan F1 dan F2. Level ionisasi pada lapisan ini sedemikian tinggi dan berubah dengan cepat se iring dengan pergantian siang dan malam. Pada siang hari, bagian atmosfir yang paling dekat dengan matahari mengalami ionisasi yang paling hebat. Karena atmosfir di daerah ini sangat renggang, maka penggabungan kembali ion-ion menjadi molekul terjadi sangat lambat (setelah terbenam matahari). Karena itu, lapisan ini terionisasi relatif konstan setiap saat. Lapisan F bermanfaat sekali untuk transmisi jarak jauh pada frekuensi tinggi dan mampu membiaskan gelombang pada frekuensi hingga 30 MHz.
4.2 Propagasi Gelombang dalam Ionosfir
Pada frekuensi tinggi atau daerah HF, yang mempunyai range frekuensi 3 – 30 MHz, gelombang dapat dipropagasikan menempuh jarak yang jauh akibat dari pembiasan dan pemantulan lintasan pada lapisan ionospher. Gelombang yang berpropagasi melalui lapisan ionosfer ini disebut sebagai gelombang ionosfer (ionospheric wave) (Aswoyo, 2006: 89).
1. Lapisan D terletak sekitar 40 km – 90 km. Ionisasi di lapisan D sangat rendah, karena lapisan ini adalah daerah yang paling jauh dari matahari. Lapisan ini mampu membiaskan gelombang-gelombang yang berfrekuensi rendah. Frekuensi-frekuensi yang tinggi, terus dilewatkan tetapi mengalami redaman. Setelah matahari terbenam, lapisan ini segera menghilang karena ion-ionnya dengan cepat bergabung kembali menjadi molekul-molekul.
2. Lapisan E terletak sekitar 90 km – 150 km. Lapisan ini, dikenal juga dengan lapisan Kenelly–Heaviside, karena orang-orang inilah yang pertama kali menyebutkan keberadaan lapisan E ini. Setelah matahari terbenam, pada lapisan ini juga terjadi penggabungan ion-ion menjadi molekul-molekul, tetapi kecepatan penggabungannya lebih rendah dibandingkan dengan lapisan D, dan baru bergabung seluruhnya pada tengah malam. Lapisan ini mampu membiaskan gelombang dengan frekuensi lebih tinggi dari gelombang yang bisa dibiaskan lapisan D. Dalam praktek, lapisan E mampu membiaskan gelombang hingga frekuensi 20 MHz.
3. Lapisan F terdapat pada ketinggian sekitar 150 km – 400 km. Selama siang hari, lapisan F terpecah menjadi dua, yaitu lapisan F1 dan F2. Level ionisasi pada lapisan ini sedemikian tinggi dan berubah dengan cepat se iring dengan pergantian siang dan malam. Pada siang hari, bagian atmosfir yang paling dekat dengan matahari mengalami ionisasi yang paling hebat. Karena atmosfir di daerah ini sangat renggang, maka penggabungan kembali ion-ion menjadi molekul terjadi sangat lambat (setelah terbenam matahari). Karena itu, lapisan ini terionisasi relatif konstan setiap saat. Lapisan F bermanfaat sekali untuk transmisi jarak jauh pada frekuensi tinggi dan mampu membiaskan gelombang pada frekuensi hingga 30 MHz.
4.2 Propagasi Gelombang dalam Ionosfir
Pada frekuensi tinggi atau daerah HF, yang mempunyai range frekuensi 3 – 30 MHz, gelombang dapat dipropagasikan menempuh jarak yang jauh akibat dari pembiasan dan pemantulan lintasan pada lapisan ionospher. Gelombang yang berpropagasi melalui lapisan ionosfer ini disebut sebagai gelombang ionosfer (ionospheric wave) (Aswoyo, 2006: 89).
Gambar 13. Propagasi Gelombang
Ionosfir
5. Gelombang Permukaan Bumi (Ground
Wave)
5.1 Permukaan Bumi sebagai Penumpu Gelombang Elektromagnetik
Gelombang permukaan bumi berpolarisasi vertikal, karena setiap komponen horisontalnya akan dihubung singkat oleh permukaan bumi. Daerah frekuensi utama gelombang ini adalah 30 kHz – 3 MHz yaitu band MF dan LF dan konfigurasi medannya terlihat seperti pada gambar.
Perubahan kadar air mempunyai pengaruh yang besar terhadap gelombang tanah. Redaman gelombang tanah berbanding lurus terhadap impedansi permukaan tanah. Impedansi ini merupakan fungsi dari konduktivitas dan frekuensi. Jika bumi mempunyai konduktivitas yang tinggi, maka redaman (penyerapan energi gelombang) akan berkurang. Dengan demikian, propagasi gelombang tanah di atas air, terutama air garam (air laut) jauh lebih baik dari pada di tanah kering (berkonduktivitas rendah), seperti padang pasir. Rugi-rugi (redaman) tanah akan meningkat dengan cepat dengan semakin besarnya frekuensi. Karena alasan tersebut, gelombang tanah sangat tidak efektif pada frekuensi di atas 2 MHz.
5.1 Permukaan Bumi sebagai Penumpu Gelombang Elektromagnetik
Gelombang permukaan bumi berpolarisasi vertikal, karena setiap komponen horisontalnya akan dihubung singkat oleh permukaan bumi. Daerah frekuensi utama gelombang ini adalah 30 kHz – 3 MHz yaitu band MF dan LF dan konfigurasi medannya terlihat seperti pada gambar.
Perubahan kadar air mempunyai pengaruh yang besar terhadap gelombang tanah. Redaman gelombang tanah berbanding lurus terhadap impedansi permukaan tanah. Impedansi ini merupakan fungsi dari konduktivitas dan frekuensi. Jika bumi mempunyai konduktivitas yang tinggi, maka redaman (penyerapan energi gelombang) akan berkurang. Dengan demikian, propagasi gelombang tanah di atas air, terutama air garam (air laut) jauh lebih baik dari pada di tanah kering (berkonduktivitas rendah), seperti padang pasir. Rugi-rugi (redaman) tanah akan meningkat dengan cepat dengan semakin besarnya frekuensi. Karena alasan tersebut, gelombang tanah sangat tidak efektif pada frekuensi di atas 2 MHz.
Gambar 14. Perambatan Gelombang
permukaan bumi
5.2 Propagasi Gelombang dalam Air
Laut
Propagasi gelombang permukaan merupakan satu-satunya cara untuk berkomunikasi di dalam lautan Untuk memperkecil redaman laut, maka digunakan frekuensi yang sangat rendah, yaitu band ELF (Extremely Low Frequency), yaitu antara 30 hingga 300 Hz. Dalam pemakaian tertentu dengan frekuensi 100 Hz, redamannya hanya sekitar 0,3 dB per meter. Redaman ini akan meningkat drastis bila frekuensinya makin tinggi, misalnya pada 1 GHz redamannya menjadi 1000 dB per meter.
Propagasi gelombang permukaan merupakan satu-satunya cara untuk berkomunikasi di dalam lautan Untuk memperkecil redaman laut, maka digunakan frekuensi yang sangat rendah, yaitu band ELF (Extremely Low Frequency), yaitu antara 30 hingga 300 Hz. Dalam pemakaian tertentu dengan frekuensi 100 Hz, redamannya hanya sekitar 0,3 dB per meter. Redaman ini akan meningkat drastis bila frekuensinya makin tinggi, misalnya pada 1 GHz redamannya menjadi 1000 dB per meter.
Gambar 15.
Perambatan antara dua anten