Posted by : Unknown Senin, 11 April 2016



TUGAS TEORI MEDAN













NAMA                                    : CHRISTIAN MANASYE
NPM/KELAS                         : 12414384/2IB05





UNIVERSITAS GUNADARMA
2016
HUKUM COULOMB

Gaya tarik-menarik dan tolak-menolak suatu muatan listrik besarnya:
  1. Sebanding dengan masing-masing besarnya muatan
  2. Berbanding terbalik dengan kuadrat jarakkedua muatan.
1
Dimana:
F = gaya tarik-menarik dan tolak-menolak(N)
q = muatan benda (C)
r = jarak
K = konstanta perbandingan
2

Medan listrik adalah efek yang ditimbulkan oleh keberadaan muatan listrik, seperti elektron,ion,atau proton dalam ruang yang ada di sekitarnya.




INTENSITAS MEDAN LISTRIK

Jika kita sedang meninjau suatu muatan dalam kedudukan tetap, misalnya Q1, dan menggerakkan muatan kedua dengan lambat mengelilinginya, kita mendapatkan bahwa dimnapun muatan kedua ini ditempatkan, selalu ada gaya yang bertumpu (beraksi) pada muatan tersebut; dengan kata lain, muatan kedua ini menunjukkan adanya medan gaya.
Sebutlah muatan kedua itu dengan muatan uji Qt gaya yang bertumpu padanya dapat dinyatakan dengan hukum coulomb
3
4

Bila kita tulis gaya yang bertumpu pada satu  Intensitas medan listrik harus di ukur dalam satuan newton per coulomb – gaya per satuan muatan. Dengan mendahului besaran dimensi baru, yaitu volt (V), yang sama dengan (J/C) atau newton –meter coulomb (N.m/C), kita akan mengukur intensitas madan listrik dalam listrik dalam satuan praktis volt per meter (V/m). Dengan memakai huruf besar E untuk intensitas medan listrik,kita tulis
5







INTENSITAS MEDAN AKIBAT MUATAN BIDANG
Konfugurasi muatan dasar yang lain ialah muatan yang tersebar mareta pada bidang tak berhingga dengan kerapatan serbasama. Distribusi muatan itu biasanya dipakai untuk mendekati distribusi muatan pada konduktor dalam saluran pipih atau kapasitor keping sejajar. Dengan rumus medan pada muatan bidang seperti ini;


16


satu lembar tak berhingga dari muatan bidang xy,semuah titik umum P pada sumbu x, dan demgan ukuran medan garis lebar-differensial digunakan sebagai elemen dalam menentukan medan di P dengan persamaan dE=
17
























GARIS MEDAN DAN SKETSA MEDAN


19


(a) menunjukkan gambar penampang dari muatan garis dan menyatakan usaha pertama unutk menggambarkan meda-potongan garis di sana-sini digambarkan berbanding lurus dengan besar E dan arahnya menunjukkan arah E. gambar tersebut gagal menunjukkan kesimetrian fluksi, jadi kita harus mencobanya dengan gambar (b) dengan penempatan yang simetris dari potongan garis. kesulitan sekarang timbul, karena garis yang terpanjang harus digambar pada daerah terpadat, dan hal yang serupa ini timbul lagi jika kita memcoba memakai potongan garisyang sama panjang tetapi tebalnya berbanding lurus dengan E. gambar(c) yang di usulkan ialah garis yang lebih pendek untuk menyatakan medan yang lebih kuat ( cenderung mengarah pada kesalahan )dan memakai intensitas warna untuk menyatakan kuat medan (sukar dan mahal).

CONTOH SOAL DAN JAWABAN:

Contoh Soal dan Penyelesaian
  1. Sebuah muatan uji +3 x 10-5 C diletakkan dalam suatu medan listrik. Gaya Coulomb yang bekerja pada muatan uji tersebut adalah 0,45 N. Berapa besar kuat medan listrik pada muatan uji?
Penyelesaian:
Dik:           qo = +3 x 10-5 C
F = 0,45 N
Dit:            E = …. ?
Jawab:
E =  =  =  0,15 x 105= 1,5 x 104N/C


HUKUM GAUSS

BUNYI HUKUM GAUSS

Bunyi Hukum Gauss adalah:
“Jumlah garis gaya yang keluar dari suatu permukaan tertutup sebanding dengan jumlah muatan listrik yang dilingkupi oleh permukaan tertutup itu “.
Hukum Gauss dapat digunakan untuk menghitung kuat medan medan listrik dari beberapa keping sejajar ataupun bola bermuatan. Selanjutnya didefinisikan fluks (φ) yaitu jumlah garis gaya dari medan listrik E yang menembus tegak listrik lurus suatu bidang (A).
Berdasarkan konsep fluks listrik tersebut, Gauss mengemukakan hukumnya sebagai berikut :
“Jumlah garis medan yang menembus suatu permukaan tertutup sebanding dengan jumlah muatan listrik yang dilingkupi oleh permukaan itu”.
.

        Formulasi Hukum Gauss
     Pada bagian ini membahas tentang suatu teknik sederhana untuk menentukan kuat medan listrik bagi distribusi muatan kontinu yang dikembangkan oleh Karl Frieadrich Gauss ( 1777 – 1855 ). Beliau adalah salah seorang matematikawan terbesar sepanjang masa. Banyak bidang hukum matematika yang dipengaruhinya dan dia membuat kontribusi yang sama pentingnya untuk fisika teoritis.Gauss menurunkan hukumnya berdasar berdasar pada konsep garis – garis medan listrik yang telah di pelajari sebelumnya. Mari kita mulai dengan membahas konseo fluks listrik. Fluks listrik (Φ baca : phi) didefinisikan sebagai jumlah garis – garis medan listrik yang menembus tegak lurus suatu bidang.
Dengan penggambaran medan seperti itu (garis), maka fluks listrik dapat digambarkan sebagai banyaknya garis medan yang menembus suatu permukaan. Perhatikan gambar di bawah:

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEitU8A0tjEfSdUC5o-XlJbjDz-OcpMy1Iu8OwuHUuPeZcV41-Lm4uKdrrVGwcxXUuRPnamAltwh12EjJdArOlo_RYP7z6gWaNWYvHExNqXECqBPFUdMfiaJaRGsDvsf01G9Qa1jj-S0TCY/s320/UntitledQ.jpg

 Gambar 2. Fluks Listrik yang menembus suatu permukaan.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiScDUl-9eLLasUPV0Q0wZteLFYpXZ8Y3yNhgQxA2kt5w2PPU9YwBCpqFeMOWF-C7_rn1gIEwJa-IQd3JwBuB8GyAoDZLaXH4JTD9FSTC2XrNci45yiVUXrfguC1dy_bPTFRtMtPIpMQIw/s320/UntitledBJBJ.png


           
 Gambar3. θ adalah sudut antara arah
Medan listrik serba sama E dan rah normal bidang n.  Arah Normal bidang adalah arah tegak lurus terhadap bidang.





Dan dapat dirumuskan sebagai berikut :
Φ = E . A                                            ...........  (1)

       Apabila garis-garis medan listrik yang menembus suatu bidang memiliki sudut maka rumus fluks        listriknya adalah sebagai berikut :

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgJm2HJK3yPdUHnDgkXnZQ7QQ7kTY5CrASRVKHHGo7YdEtgT6lgHAGEUEC9KeHtavrr3KnAMWWjrU6Tk0O62dIzCHwz3HUfGAdpYzfVnH_yDWrQAH07hRzO49yHu3lolWmTYeaWpPUlyQk/s320/UntitledBJBJ.jpg

Gambar 4.Garis garis medan listrik yang menembus suatu bidang
Maka :
Φ = E . A Cos θ                                              ........... (2)
Keterangan :
Φ = Fluks Listrik (Weber)
E = Kuat Medan Listrik (N/C)
A = Luas Bidang (m2)
θ = Sudut antara E dengan garis normal

Dari konsep fluks listrik inilah, Gauss menemukan hukumnya. Hukum
Gauss menyatakan sebagai berikut.
“ Jumlah garis – garis medan listrik ( fluks listrik) yang menembus suatu
   permukaan tertutup sama dengan jumlah muatan listrik yang  dilengkupi
   oleh permukaan tertutup itu dibagi dengan permitivitas udara ε0”.
Hukum Gauss dapat digunakan untuk menghitung medan listrik dari sistem yang mempunyai kesimetrian yang tinggi (misalnya simetri bola, silinder, atau kotak). Untuk menggunakan hukum gauss perlu dipilih suatu permukaan khayal yang tertutup (permukaan gauss). Bentuk permukaan tertutup tersebut dapat sembarang.

Hukum Gauss ini didasarkan pada konsep garis-garis medan listrik yang mempunyai arah atau anak panah seperti pada gambar di bawah : 

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg7VI3ILr0nyGVzxfOPCrJz46GDpmjDcYhMiKksw7VvNKgkcjiobr5uNF-VnyFiOkiUUryEUTCz6Xm7TTLysIMUzgBYvM0imzOn7YQ0EE4zFa0J6sQoFmzafwbEd7EVfUmitk2nOQI76iU/s320/UntitledJHJ.jpg

Gambar 5.Garis-garis medan listrik di sekitar muatan positif

Secara matematis, hukum Gauss dinyatakan dengan rumus berikut.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjzzF85jTNxYjiQ_2AmhowGDJ9A3JKZaVcdiJxvWXaBgslSFQwQvBwFmMGoizeDMNYIbstA1c5xxzOScBh7d9Inh_kFQgQ6aq0vqbEFk5Oy5wKg_u_xqQfIPzg_g-S5f8aN9eBg-8xgPQM/s1600/BB.jpg




Dengan,
Φ = Fluks Listrik (Weber)
q = Muatan Listrik (Coloumb)
ɛ0 = Permitivitas ruang hampa = 8,85 x 10-12 c2 N2 m2

Untuk memahami hukum Gauss yang dinyatakan oleh persamaan diatas dapat dikembangkan ke sistem yang mengandung lebih dari satu muatan titik. Pada permukaan tertutup melingkupi q1 dan q2, sedang q3 berada diluar permukaan tertutup.
Fluks listrik menembus permukaan akibat muatan q1 adalah q1/ɛ0 , akibat muatan q2 adalah q2/ɛ0 . Fluks listrik total yang menembus permukaan adalah q1+q2/ɛ0, yang mungkin postif, negatif, atau nol, bergantung pada tanda dan besar kedua muatan.

Contoh Soal :
1.      Jika terdapat persegi dengan panjang sisi 20 cm, lalu bila sebuah medan listrik homogen sebesar 200 N/C ditembakkan ke arahnya dengan arah yang tegak lurus bidang persegi tersebut, berapa jumlah garis medan listrik yang menembus bidang persegi tersebut (fluks listrik)?
Jawab :
Luas Persegi = 20 x 20 = 400 cm2 = 4 x 10-2 m2
Jumlah Garis yang menembus bidang adalah
Φ = E. A
Φ = 200. 4 x 10-2 m
Φ = 8 weber

2.      Sobat punya sebuah bidan lingkaran dengan jari-jari 7 cm. Jika ada kuat medan listrik sebesar 200 N/C mengarah pada bidang tersebut dengan membentuk sudut 300 terhadap bidang. Tentukan berapa fluks listrik tersebut?
Jawab :
Luas Bidang :
 Luas Lingkaran = π r2 = 22/7 x 49 = 154 cm2 = 1,54 x 10-2 m2
Cos θ = Cos 60o
( θ = sudut yang dibentuk oleh E dan garis normal — lihat gambar sebelumnya –)
Φ = E. A.cos θ
Φ = 200. 1,54 x 10-2 . 0,5
Φ = 1,54 weber

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © CHRISTIAN MANASYE - Skyblue - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -