Archive for Januari 2015
tugas pengantar management dan ekonomi tehknik
Teori
Pertumbuhan Ekonomi:
Faktor-faktor
yang Menentukan Pertumbuhan
Bab ini akan membahas teori-teori yang menerangkan
faktor-faktor yuang menimbulkan dan menentukan lajunya pertumbuhan dan
pembangunan ekonomi. Kebanyakan dari teori-teori tersebut sudah dikemukakan
sebelum para ahli ekonomi mulai tertarik kepada masalah-masalah pembangunan di
Negara berkembang. Satu-satunya kecualian adalah teori Neo-Klasik. Teori
tersebut baru mulai dikemukakan pada tahun 1950-an,jadi hamper bersamaan dengan
berkembangnya perhatian ahli-ahli ekonomi terhadap masalah-masalah pembangunan
di Negara berkembang. Teori-teori pertumbuhan utama yang sudah dikemukakan pada
masa sebelumnya adalah teori pertumbuhan ahli-ahli ekonomi Klasik, teori
Schumpeter mengenai pembangunan ekonomi,dan teori Harrod-Domar.
TEORI-TEORI PERTUMBUHAN AHLI EKONOMI KLASIK
Dalam sejarah pemikiran ekonomi para penulis pada
bagia kedua abad ke 18 dan permulaan abad ke 20 lazim digolongkan sebagai kaum
Klasik. Kaum klasik dibedakan menjadi dua golongan: (i) yang disebut golongan
klasik saja-dan merupakan ahli-ahli ekonomi yang mengemukakan analisisnya
sebelum tahun 1870;dan (ii) kaum Neo-Klasik yang merupakan ahli-ahli ekonomi
yang mengemukakan analisisnya sesudah
tahun tersebut. Termasuk golongan pertama adalah Adam Smith,David
Ricardo,Robert Malthus,dan John Stuart Mill. Sedangkan golongan yang kedua
adalah Carl Menger Wicksel. Dari kedua golongan ekonomi klasik tersebut,kaum
Neo-Klasik merupakan ahli yang banyak mencurahkan perhatian kepada sifat-sifat
kegiatan masyarakat dalam jangka pensek dan sedikit sekali menganalisis masalah
pertumbuhan ekonomi. Dari pandangan ini selanjutnya mereka berpendapat bahwa
pembangunan ekonomi,walaupun berjalan dengan lancer dan teratur.
Ahli-ahli
ekonomi klasik, di dalam menganalisis masalah-masalah pembangunan,terutama
ingin mengetahui tentang sebab-sebab
perkembangan ekonomi dalam jangka panjang dan corak proses
pertumbuhannya. Dalam membahas kedua persoalan ini mereka mempunyai pandangan
yang agak berbeda antara satu dengan lainnya.
Pandangan
Adam Smith
Adam Smith ternyata bukan saja terkenal sebagai
pelopor ilmu ekonomi dan ahli ekonomi yang pertama kali mengemukakannya
pentingnya kebijakan laissez-faire,tetapi
juga merupakan ahli ekonomi pertama yang banyak menumpahkan perhatian kepada
masalah pembangunan,seperti dapat dilihat dari judul bukunya, An Inquiry into the Nature and Causes of the
Wealth of Nations. Mengenai factor yang menentukan pembangunan,Smith
berpendapat bahwa perkembangan penduduk akan mendorong pembangunan ekonomi.
Penduduk yang bertambah akan memperluas
pasar dan perluasan pasar akan meninggikan tingkat spesialisasi dalam
perekonomian tersebut. Sebagai akibat
dari spesialisasi yang terjadi,maka tingkat kegiatan ekonomi akan bertambah
tinggi.
Mengenai
corak proses perumbuhan ekonomi, Smith mengatakan bahwa apabila pembangunan
sudah terjadi,maka proses tersebut akan terus-menerus berlangsung secara
kumulatif. Apabila pasar berkembang,pembagian kerja dan spesialisasi akan
terjadi, dan yang belakangan ini akan menimbulkan kenaikan produktivitas.
Kenaikan pendapatan nasional yang disebabkan oleh perkrmbangan tersebut dan
perkembangan tersebut dan perkembangan penduduk dari masa ke masa, yang terjadi
bersama-sama dengan kenaikan dalam
pendapatan nasional,akan memperluas pasar dan menciptakan tabungan yang lebih
banyak. Maka perkembangan ekonomi akan berlangsung lagi dan dengan demikian
dari masa ke masa pendapatan perkapita akan terus bertambah tinggi.
Pandangan
Ricardo dan Mill
Pandangan Smith mengenai pola proses pembangunan yang sangat optimis di atas sangat
bertentangan dengan pendapat Ricardo dan Malthus,yang mempunyai pandangan yang lebih pesimis tentang akhir dari proses
pembangunan dalam jangka panjang. Kedua
ahli ekonomi Klasik ini berpendapat bahwa dalam jangka panjang perekonomian
akan mencapai stationary state atau
suatu keadaan dimana perkembangan ekonomi tidak terjadi sama sekali. Menurut
Smith,yang belum menyadari hukum hasil lebih yang makin berkurang,perkembangan
penduduk akan mendorong pembangunan
ekonomi karena ia akan memperluas pasar. Sedangkan menurut Ricardo dan
Malthus,perkembangan penduduk yang
berjalan dengan cepat akan memperbesar jumlah penduduk hingga menjadi
dua kali lipat dalam waktu satu generasi,akan menurunkan kembali tingkat
pembangunan ke taraf yang lebih rendah. Menurut Ricardo,pola proses pertumbuhan
ekonomi adalah sebagai berikut:
1.
Pada permulaanya jumlah penduduk rendah dan kekayaan alam relative cukup
banyak.
2.
Sesudah tahap tersebut, karena jumlah tenaga kerja yang diperkerjakan
bertambah, maka upah akan naik dan kenaikan upah ini mendorong pertambahan
penduduk.
3.
Sesudah tahap tersebut,tingkat upah akan menurun dan pada akhirnya akan berada
pada tingkat yang minimal
BeberapaKesimpulan
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa
teori pembangunan kaum Klasik dalam garis besarnya mengemukakan pandangan
berikut:
1.
Tingkat perkembangan suatu masyarakat tergantung kepada empat factor,yaitu
jumlah penduduk,jumlah stock barang-barang modal,luas tanah,dan tingkat
teknologi yang dicapai.
2.
Pendapatan nasional suatu masyarakat dapat dibedakan menjadi tiga jenis
pendapatan,yaitu:upah para pekerja,keuntungan para pengusaha,dan sewa tanah
yang diterima pemilik tanah.
3.
Kenaikan upah akan menyebabkan pertambahan penduduk.
4.
Tingkat keuntungan merupakan factor yang menentukan besarnya pembentukan
modal;apabila tidak terdapat keuntungan maka pembentukan modal tidak akan
terjadi dan perekonomian akan mencapai tingkat stationary state.
5.
Hukum hasil yang lebih makin berkurang berlaku untuk segala kegiatan ekonomi
sehingga mengakibatkan,tanpa adanya kemajuan teknologi,pertambahan penduduk
akan menurunkan tingkat upah,menurunkan tingkat keuntungan,akan tetapi menaikan
tingkat sewa tanah.
Gambaran Grafis Teori Pertumbuhan Klasik
Dengan menggunaka gambar teori
pembangunan kaum Klasik di atas dapat ditunjukkan. Perhatikan Gambar 11.1 dan
Gambar 11.2.
Tahap 1 merupakan thap dimana
produksi marjinal menjadi bertambah besar apabila penduduk bertambah. Tahap II
adalah tahap dimana produksi marjinal mencapainilai maksimal dan mulai menurun
jika penduduk bertambah. Tahap III adalah tahap dimana produk marjinal besarnya
lebih rendah dari produksi perkapita.
Batas antara tahap II dan III merupakan tingkat pembangunan di mana pendapatan
atau produksi perkapita mencapai nilai
yang maksimal. Batas antara tahap III dan IV
adalah tingkat pertumbuhan di mana pendapatan nasional atau produksi
nasional mencapai tingkat yang paling maksimal. Pada tahap IV produksi total
mengalami penurunan dan makin lama makin kecil.
GAMBAR 11.1
Fungsi Produksi
GAMBAR 11.2
Proses Pertumbuhan dan Distribusi Pendapatan
Proses pembangunan seperti yang
ditunjukkan dalam gambar 11.1 dapat pula dilihatmenggunakan Gambar 11.2. dalam
Gambar 11.2 garis MR menunjukan nilai produksi tambahan yang diciptakan oleh
seorang pekerja yang baru. Berlakunya hukum hasil lebih yang makin berkurang
menyebabkan nilai MR bertambah rendah apabila jumlah tenaga kerja yang
digunakan bertambah besar. Garis AR menunjukan nilai pendapatan rata-rata.
Pandangan
Ahli Ekonomi Klasik Lain
Ahli ekonomi Klasik lainnya yang
banyak mencurahkan perhatiannya kepada masalah pembangunan adalah John Stuart
Mill. Mill sependapat dengan Adam Smith bahwa spesialisasi atau pembagian
pekerjaan akan meninggikan keahlian pekerja, memperbaiki organisasi produksi,
dan mendorong dilakukannya inovasi sehingga akan meninggikan tingkat
produktivitas dan memperlancar pembangunan ekonomi. Seperti Smith, Mill juga
berpendapat bahwa luasnya spesialisasi dibatasi oleh luasnya pasar.
Salah satu dari beberapa sumbangan
penting Mill pada analisis pembangunan ekonomi adalah analisisnya mengenai
peranan faktor – faktoe bukan ekonomi terhadap pembangunan. Faktor – faktor
tersebut adalah kepercayaan masyarakat, kebiasaan berfikir, adat istiadat, dan
corak institusi yang ada. Mill beryakinan bahwa faktor – faktor tersebut
merupakan faktor penting yang menyebabkan ketiadaan pembangunan di Asia dan
meramalkan bahwa faktor – faktor tersebut akan mengundurkan permulaan
pembangunan di daerah tersebut untuk beberapa generasi mendatang. Selanjutnya
ia berpendapat, supaya pembangunan tercipta perlu ada golongan masyarakat yang
kreatif, yang akan bertindak sebagai pencita perubahan – perubahan. Tetapi,
walaupun ia menyadari pentingnya peranan para pengusaha dalam mengembangkan
kegiatan ekonminya, Mill tidak menekankan peranan golongan pengusaha yang
inovaif dalam pembangunan.
Tingkat pengetahuan suatu masyarakat
merupakan faktor lain yang mempengaruhi
pembangunan ekonomi. Menurut Mill tingkat perkembangan pengetahuan pada suatu
masa tertentu berfungsi sebagai faktor yang menentukan taraf kemajuan kegiatan
industri pada waktu tersebut. Berkaitan dengan pendangan – pandangan di atas, selanjutnya Mill berpendapat bahwa
pembangunan ekonomi tergantung pada dua jenis perbaikan: perbaikan dalam
tingkat pengetahuan masyarakat dan perbaikan yang menghapuskan hambatan –
hambatan pembangunan yang diciptakan manusia.
TEORI
SCUHMPETER: PERANAN PENGUSAHA DALAM PEMBANGUNAN
Jadi pendapat Scuhmpeter tidak berbeda
dengan pandangan kebanyakan ahli ekonomi Klasik, yang juaga meramalkan bahwa dalam jangaka panjang
proses pembangunan ekonomi akan mengalami keadaan yang demikian. Bagaimana,
menurut Scumhpeter, tingkat stagnasi itu akan terjadi akan dibahas lebih lanjut
kemudian. Terlebih dahulu akan dijelaskan beberapa pendapat yang Scumhpeter
yang menjadi titik tolak analaisisnya mengenai pembangunan dan naik turunnya
tingkat kegiatan ekonomi.
Sumber
Pertumbuhan Ekonomi
Scuhmpeter tidak sependapat dengan
pandangan ahli – ahli ekonomi klasik yang menganggap bahwa pembangunan ekonomi
merupakan suatu proses yang bersifat gradual da berjalan secara harmonis.
Menurt pendapatnya, pertambahan pendapatan Negara dari masa ke masa,
perkembangananya sangat tidak stabil dan keadaannya ditentukan oleh besarnaya
kemungkinan untuk menjalankan pembentukan modal yang menguntukngkan yang akan
dilakukan oleh para pengusaha. Pandangan Scumhpeter ini sangat sama dengan
Marx, yang juga berpendapat bahwa perkembangan ekonomi tidak selalu harmonis
dan lancar, melaikan selalu mengalami kemunduran – kemunduran ditengah – tengah
kemajuan yang dicapai.
Pembaharuan – pembaharuan yang dapat
diciptakan oleh para pengusaha dapat di bedakan alam beberapa bentuk:
1.
Memperkenalkan suatu barabg baru
2.
Penggunaan cara baru dalam memproduksi barang
3.
Memperluas pasar sesuatu barang kedaerah – daerah baru
4.
Mengembangkan sumber bahan mentah baru
5.
Mengadakan reorganisasi dalam suatu perusahaan atau industri
Proses Pembanguna yang Berlaku
Sekarang tibalah masanya untuk membahas pandangan
Scumhpeter mengenai jalanya proses pembangunan ekonomi. Menuurt Scumhpeter,
penanaman modal dalam perekonomian dapat dibedakan menjadi dua golongan:
penanman modal otonomi dan penanaman modal terpengaruh.
Sesudah proses perkembangan pada masa berikutnya akan
muncul kekuatan – kekuatan yang akan menimbulkan depresi dalam perekonomian
tersebut. Kekuataan – kekuatan tersebut antara lain adalah, pertama, bersumber
dari kegagalan beberapa pengusaha lama untuk bersaing danag perusahan –
perusahan yang mengadakan pembaruan, dan menyebabkan mereka kehilangan pasaran.
Proses
Pertumbuhan Dalam Jangka Panjang
Alasan yang dikemukakan oleh Scuhmpetr untuk
menjelaskan terjadinya keadaan tersebut dapat dibedakan dalam dua aspek.dalam
bukunya business Cycle , ia
sependapat dengan pandangan Hansen yang berkenyakina bahwa:
1.
Adalah tidak terbukanya kesempatan untuk menanam modal yang menguntuk ngakan
sebagai akibat perkembangan penduduk yang lambat
2.
Makin terbatsanya daerah fromtiers
3.
Berkembangnya pembaharuan – pemabaharuan yang
bersifat menghemat modal, merupakan actor – faktor penting yang
menimbulkan keadaan stagnasi dalam
perekonomian
Perubahan – perubahan yang sangat mengurangi peranan
para pengusaha dapat dibedakan: dalam tiga golongan.
1.
Perkembangan ekonomi akan menyebabkan kegiatan pembaharuan dan pengembangan
teknologi menjadi peristiwa yang rutin
2.
Pembangunan ekonomi yang akan menghancurkan rangka dasar institusional system
kapitalisme yaitu mordenisasi akan menciptakan perusahaan raksaa yang dipimpin
oleh pimpinan perusahaan professional
3.
Pembangunan ekonomi akan menyebabkan system politik dan pemerintah yang menjadi
dasar system kapitalisme yaitu system kerajaan dan tuan tanah mengalami
kehancuran dan digantiakan oleh system pemerintahan dan politik yang dikuasai
oleh saudagar, pemilik modal, dan industrialis.
TEORI
HARROD-DOMAR: SYARAT UNTUK MENCAPAI PERTUMBUHAN MANTAP ( STEADY GROWTH)
Teori tersebut pada intinya menganalisis persoalan
berikut syarat apakah atau keadaan yang
bagaimanakah yang harus tercipta daalm perekonomian untuk menjamin agar dari
tahun ketahun kesanggupan memproduksi
yang selalu bertambah sebagai akibat dari penanaman modal pada tahun sebelumnya
akan selalu sepenuhnya digunakan.
Peranan
Investasi Dalam Perekonomian
Menurut pendapat kaum Klasik, pembentukan modal
merupakan suatu pengeluaran yang akan menanbah kesanggupan suatu masayarakat
untuk meningkatkan produksi. Keadaan yang sebaliknya terdapat dalam analis
Keynes, yaitu ia mengabaikan sama sekali peranan pembentukan modal sebagai
pengeluaran yang akan mempertinggi kesanggupan sektor perusahaan untuk
menghasilkan barang – barang yang diperlukana masyarakat. Teori Harrod-Donar memperhatiakn kedua fungsi dari
pembentukan modal tersebut dalam kegiatan ekonomi. Sesuaia dengan pendapat
Keynes teori Harrod-Domar menganggap pula bahwa pertambahan dalam kesanggupan
memperodukasi ini tidak secara sendiriya akan menciptakan pertambahan produksi
dan kenaikan pendapata nasional.
Pemisalan –
Pemisalan Yang Digunakan
Teori Harrod-Domar menggunakan beberapa pemisalan:
1.
Pada taraf permulaan perekonomian telah mencapai tinggkat kesempatan kerja
penuh dan barang – barang modal yang tersedia dalam masyarakat sepenuhnya
digunakan.
2.
Perekonomian tersebut terdiri dari dua sektor yaitu, sektor rumah tangga dan
sektor perusahaan.
3.
Besarnya tabungan masyarakat adalah proporsional dengan besarnya pendapatan
nasional, dan keadaan ini berarti bahwa
fungsi tabuangan dimulai dari titik nol.
4.
Kecondongan menabung marjianl besarnya tetap, dan begitu juga perbandingan
antara modal dengan jumlah produksi.
Syarat Untuk
Mencapai Steady Growth
Penanaman modal yang dilakuakan masyarakat dalam suatu
waktu tertentu digunakan untuk dua tujuan: untuk mengangti barang – barang
modal yang tidak dapat digunakan lagi dan untuk memperbesar jumlah barang –
barang modal yang tersedia dalam masyarakat. Dalam memperbandingkan jumlah pertambahan
produksi dengan penanaman modal yang dilakukan, akan diperoleh dua macam nilai.
Nilai pertama adalah perbandingan antara seluruh tambahan produksi yang
diciptakan dalam suatu tahun tertentu oleh sejumlah penanaman modal. Nilai
kedua dari perbandingan antara jumlah produksi dengan penanaman modal yang
dilakuakan. Pertambahan kesanggupan barang – barang modal untuk menghasilkan
barang – barang tidak secara otomatis mencipatakan pertambahan produksi dan
kenaikan pendapatan nasional.akan terdapat jurang antara penanaman modal yang
dilakukan dan penanaman modal yang diperlukan untuk menjamin terapainya tingkat
kapasitas penuh dari barang - barang
modal. Dengan demikian pandangan lain dari teori Harrod-Domar dapat dirumuskan
secara berikut:
1.
Apabila penanaman modal le bih rendah dari yang seharusnya, maka pereekonomian
tersebut akan mengalami depresi, dan sebaliknya
2.
Apabila penanaman modal yang sebenarnya dilakukan adalah lebih besar dari pada
penanaman yang diperlukan untuk menjamin tercapainya kapasitas penuh dalam
penggunaan barang – barang modal yang tersedia.
Dapatkah
Steady Growth Tetap Diwujudkan ?
Hipotesis terpenting yang
menjelaskan mengenai sebab- sebab timbulnya stagnasi abadi dalam perekonomian
yang usdah sangat maju juga dikemuakan oleh Hansen. Ia berpendapat bahwa
tingkat penanaman modal yang selalu berada di bawah tingkat tabungan pada
tingkat kapasitas barang – barang modal yang maksimal, timbul sebagai akibat
dari beberapa faktor:
1.
Berlakunya perkembangan tekologi yang bersifat menghemat modal ( capital saving
innovation)
2.
Pertambhan penduduk yang sangat lambat
3.
Berkurangnya “ forntiner spirit, yaitu keinginan untuk mengembangkan daerah dan
kekayaan alam yang baru.
PERTUMBUHAN
NEO-KLASIK: MENENTUKAN PERANAN BERBAGAI SUMBER PERTUMBUHAN
Sejak
pertengahan tahun 1950-an berkembang serangkaian analisis mengenai pertumbuhan
ekonomi yang didasarkan pada pandangan ahli – ahli ekonomi kalsik.
Perbedaan
antara Teori Neo – Klasik dan Teori Harrod-Domar.
Dalam analisis Neo – Klasik, permintaan masyarakat
tidak menentukan laju pertumbuhan. Sampai dimana perekonomian akan berkembang,
tergantung kepada pertambahan faktor – faktor produksi dan tingkat kemajuan
teknologi.
Salah satu perbedaan lain antara teori Harrod-Damor dan teori
pertumbuhan Neo-Klasik adalah pemisalannya mengenai rasio modal. Sedangkan
dalam teori Neo-Klasik rasio modal produksi dapat dengan mudah mengalami
perubahan.
Penemuan
Teori Neo-Klasik
Teori Neo-Klasik bukanlah dalam menunjukkan faktor –
faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, tetapi kepada kemungkinan
menggunakan teori tersebut untuk mengadakan penyelidikan empiris dan menentukan
peranan dari berbagai faktor dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi.
BEBERAPA
KESIMPULAN
Sumbangan Pemikiran
Teori Pertumbuhan
Dari analisis faktor-faktor yang menentukan
pertumbuhan ekonomi dapat disimpulkan bahwa tingkat dan laju pertumbuhan
suatu perekonomian ditentukan oleh empat faktor:
1.
luas tanah (termasuk kekayaan alam yang terkandung di dalamnya),
2.
jumlah dan perkembangan penduduk,
3.
jumlah stok modal dan perkembangannya
dari tahun ke tahun,dan
4.
tingkat teknologi dan perbaikannya dari tahun ke tahun.
Relevansinya
untuk Negara Berkembang
Di dalam hubungannya dengan memahami masalah
pembangunan dan bentuk kebijakan pembangunan di negara berkembang, teori-teori
pertumbuhan memberikan sumbangan berikut:
1.
Usaha-usaha untuk mempercepat pembangunan ekonomi di negara berkembang akan
dihambat oleh adanya jumlah penduduk yang sangat banyak dan perkembangnnya yang
sangat pesat.
2.
Perbaikan pada tingkat kecakapan dan pengetahuan penduduk dalam suatu negara
memberikan berbagai sumbangan positif dalam menciptakan dan mengusahakan
pembangunan ekonomi.
3.
Peningkatan dalam pembentukan modal akan dapat mempercepat proses pembangunan.
Begitu juga kemajuan teknologi yang digunakan dapat mempercepat pembangunan
ekonomi.
4.
Perbaikan teknologi yang digunakan biasanya hanya dapat dilakukan dengan
mengadakan penanaman modal.
5.
Teori pertumbuhan klasik menyadari bahwa tanah dan kekayaan alam dapat juga
menentukan tingkat dan lajunya pertumbuhan ekonomi.
6.
Para pengusaha yang inovatif sangat penting peranannya dalam menentukan laju
pertumbuhan ekonomi suatu negara.
3 fasa
Gambar delta 3 fasa. Gambar
star 3 fasa.
Sumber =
Akhdanazizan.com
Pada gambar rangkaian star
delta ini, kita akan menjelaskan tentang apa itu rangkaian star dan apa itu
rangkaian delta.
Pada rangkaian star, semua fasa dipasang secara paralel. Dan
yang ditengah diantara fasa tersebut adalah netral. Pada rangkaian ini tegangan
dibagi jadi 2, yaitu dari fasa ke fasa 380 v. Sedangkan dari fasa ke netral
adalah 220 v.
Pada rangkaian delta semua
fasa dipasang secara seri. Pada rangkaian ini tegangan dari fasa ke fasa adalah
380.