Archive for Juli 2015
TUGAS
V-CLASS (PRIBADI)
RANGKAIAN LOGIKA
RANGKUMAN
RANGKAIAN KOMBINASIONAL DAN SEQUENTIAL
DIsusun oleh :
Christian manasye
1ib06
12414384
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS GUNADARMA ( KALIMALANG )
“Gerbang NOT atau juga bisa disebut dengan pembalik (inverter) memiliki fungsi membalik logika tegangan inputnya pada outputnya. Sebuah inverter (pembalik) adalah gerbang dengan satu sinyal masukan dan satu sinyal keluaran dimana keadaan keluaranya selalu berlawanan dengan keadaan masukan. Membalik dalam hal ini adalah mengubah menjadi lawannya. Karena dalam logika tegangan hanya ada dua kondisi yaitu tinggi dan rendah atau “1” dan “0”, maka membalik logika tegangan berarti mengubah “1” menjadi "0” atau sebaliknya mengubah nol menjadi satu. Simbul atau tanda gambar pintu NOT ditunjukkan pada gambar dibawah ini.
Gerbang AND (AND GATE) atau dapat pula disebut gate AND ,adalah
suatu rangkaianlogika yang mempunyai beberapa jalan masuk (input) dan
hanya mempunyai satu jalan keluar (output). Gerbang AND mempunyai dua
atau lebih dari dua sinyal masukan tetapi hanya satu sinyal keluaran.
Dalam gerbang AND, untuk
menghasilkan sinyal keluaran tinggi maka semua sinyal masukan harus bernilai
tinggi.
Gerbang
OR berbeda dengan gerbang NOT yang hanya
memiliki satu input, gerbang ini memiliki paling sedikit 2 jalur input. Artinya
inputnya bisa lebih dari dua, misalnya empat atau delapan. Yang jelas adalah
semua gerbang logika selalu mempunyai hanya satu output. Gerbang OR akan
memberikan sinyal keluaran tinggi jika salah satu atau semua sinyal masukan
bernilai tinggi, sehingga dapat dikatakan bahwa gerbang OR hanya memiliki
sinyal keluaran rendah jika semua sinyal masukan bernilai rendah.
1.4. Gerbang NAND
Gerbang NAND adalah suatu NOT-AND, atau suatu fungsi AND yang dibalikkan. Dengan kata lain bahwa gerbang NAND akan menghasilkan sinyal keluaran rendah jika semua sinyal masukan bernilai tinggi.
Gerbang NOR adalah suatu
NOT-OR, atau suatu fungsi OR yang dibalikkan sehingga dapat dikatakan bahwa
gerbang NOR akan menghasilkan sinyal keluaran tinggi jika semua sinyal
masukanya bernilai rendah.
Gerbang
X-OR akan menghasilkan sinyal keluaran rendah jika semua sinyal masukan
bernilai rendah atau semua masukan bernilai tinggi atau dengan kata lain bahwa
X-OR akan menghasilkan sinyal keluaran rendah jika sinyal masukan bernilai sama
semua.
Gerbang
X-NOR akan menghasilkan sinyal keluaran tinggi jika semua sinyal masukan
bernilai sama (kebalikan dari gerbang X-OR).
Gambar1:
Rangkain gerbang logika.
“Semua rangkaian logika dapat digolongkan atas dua jenis, yaitu rangkaian kombinasi (combinational circuit) dan rangkaian berurut (sequential circuit). Perbedaan kedua jenis rangkaian ini terletak pada sifat keluarannya. Keluaran suatu rangkaian kombinasi setiap saat hanya ditentukan oleh masukan yang diberikan saat itu. Keluaran rangkaian berurut pada setiap saat, selain ditentukan oleh masukannya saat itu, juga ditentukan oleh keadaan keluaran saat sebelumnya, jadi juga oleh masukan sebelumnya. Jadi, rangkaian berurut tetap mengingat keluaran sebelumnya dan dikatakan bahwa rangkaian ini mempunyai ingatan (memory). Kemampuan mengingat pada rangkaian berurut ini diperoleh dengan memberikan tundaan waktu pada lintasan balik (umpan balik) dari keluaran ke masukan. Secara diagram blok, kedua jenis rangkaian logika ini dapat digambarkan seperti pada Gambar 1
“Rangkaian kombinasi mempunyai komponen-komponen masukan, rangkaian
logika, dan keluaran, tanpa umpan balik. Persoalan yang dihadapi dalam
perancangan (design) suatu rangkaian kombinasi adalah memperoleh
fungsi Boole beserta diagram rangkaiannya dalam bentuk susunan gerbang-gerbang.
Seperti telah diterangkan sebelumnya, fungsi Boole merupakan hubungan aljabar
antara masukan dan keluaran yang diinginkan. Langkah pertama dalam merancang
setiap rangkaian logika adalah menentukan apa yang hendak direalisasikan oleh
rangkaian itu yang biasanya dalam bentuk uraian kata-kata (verbal). Berdasarkan
uraian kebutuhan ini ditetapkan jumlah masukan yang dibutuhkan serta jumlah
keluaran yang akan dihasilkan. Masing-masing masukan dan keluaran diberi nama
simbolis. Dengan membuat tabel kebenaran yang menyatakan hubungan masukan dan
keluaran yang diinginkan, maka keluaran sebagai fungsi masukan dapat dirumuskan
dan disederhanakan dengan cara-cara yang telah diuraikan sebelumnya.
Berdasarkan persamaan yang diperoleh ini, yang merupakan fungsi Boole dari pada rangkaian yang dicari, dapat digambarkan diagram rangkaian logikanya Ada kalanya fungsiBoole yang sudah disederhanakan tersebut masih harus diubah untuk memenuhi kendala yang ada seperti jumlah gerbang dan jenisnya yang tersedia, jumlah masukan setiap gerbang, waktu perambatan melalui keseluruhan gerbang (tundaan waktu), interkoneksi antar bagian-bagian rangkaian, dan kemampuan setiap gerbang untuk mencatu (drive) gerbang berikutnya. Harga rangkaian logika umumnya dihitung menurut cacah gerbang dan cacah masukan keseluruhannya. Ini berkaitan dengan cacah gerbang yang dikemas dalam setiap kemasan.
Gerbang-gerbang logika yang tersedia di pasaran pada umumnya dibuat dengan teknologi rangkaian terpadu (Integrated Circuit, IC). Pemaduan (integrasi) gerbang-gerbang dasar seperti NOT, AND, OR, NAND, NOR, XOR pada umumnya dibuat dalam skala kecil (Small Scale Integration, SSI) yang mengandung 2 sampai 6 gerbang dalam setiap kemasan. Kemasan yang paling banyak digunakan dalam rangkaian logika sederhana berbentuk DIP (Dual- In-line Package), yaitu kemasan dengan pen-pen hubungan ke luar disusun dalam dua baris sejajar. Kemasan gerbang-gerbang dasar umunya mempunyai 14-16 pen, termasuk pen untuk catu daya positif dan nol (Vcc dan Ground). Setiap gerbang dengan 2 masukan membutuhkan 3 pen (1 pen untuk keluaran) sedangkan gerbang 3 masukan dibutuhkan 4 pen. Karena itu, satu kemasan 14 pen dapat menampung hanya 4 gerbang 2 masukan atau 3 gerbang 3 masukan.
Dalam praktek kita sering terpaksa menggunakan gerbang-gerbang yang tersedia di pasaran yang kadang-kadang berbeda dengan kebutuhan rancangan kita. Gerbang yang paling banyak tersedia di pasaran adalah gerbang-gerbang dengan 2 atau 3 masukan. Umpamanya, dalam rancangan kita membutuhkan gerbang dengan 4 atau 5 masukan dan kita akan mengalami kesulitan memperoleh gerbang seperti itu. Karena itu kita harus mengubah rancangan sedemikian sehingga rancangan itu dapat direalisasikan dengan gerbang-gerbangdengan 2 atau 3 masukan. Kemampuan pencatuan daya masing-masing gerbang juga membutuhkan perhatian. Setiap gerbang mampu mencatu hanya sejumlah tertentu gerbang lain di keluarannya (disebut sebagai fan-out). Ini berhubungan dengan kemampuan setiap gerbang dalam menyerap dan mencatu arus listrik. Dalam perancangan harus kita yakinkan bahwa tidak ada gerbang yang harus mencatu terlalu banyak gerbang lain di keluarannya. Ini sering membutuhkan modifikasi rangakaian realisasi yang berbeda dari rancangan semula. Mengenai karakteristik elektronik gerbang-gerbang logika dibahas dalam Lampiran A.” (Albert Paul Malvino, Ph.D.)
“Gerbang NAND dan NOR merupakan gerbanguniversal, artinya hanya dengan menggunakan jenisgerbang NAND saja atau NOR sajadapat menggantikan fungsi dari 3 gerbang dasar yang lain (AND, OR, NOT). Multilevel, artinya: denganmengimplementasikangerbang NAND atau NOR, akan ada banyak level / tingkatan mulai dari sisitem input sampai kesisi output. Keuntungan pemakaian NAND saja atau NOR saja dalam sebuah rangkaian digital adalah dapat mengoptimalkan pemakaian seluruh gerbang yang terdapat dalam sebuah IC, sehingga menghemat biaya
Gerbang NAND adalah
pengembangan dari gerbang AND. Gerbang
ini sebenarnya adalah gerbang AND yang pada outputnya
dipasang gerbang NOT. Gerbang yang paling sering digunakan untuk membentuk
rangkaian kombinasi adalah gerbang NAND dan NOR, dibanding dengan AND dan OR.
Dari sisi aplikasi perangkat luar, gerbang NAND dan NOR lebih umum
sehingga gerbang-gerbang tersebut dikenal sebagai gerbang yang
“universal”.Gerbang-gerbang NOT, AND dan OR dapat di-substitusi ke dalam bentuk
NAND saja, dengan hubungan seperti gambar 2.
Gambar
4. Substitusi Beberapa Gerbang Dasar Menjadi NAND Rangkaian Asal Rangkaian
Dengan NAND saja
Gambar 5,
impelemtasi Gergang NAND
Untuk mendapatkan persamaan dengan menggunakan NAND saja, maka
persamaan asal harus dimodifikasi sedemikian rupa, sehingga hasil akhir yang
didapatkan adalah persamaan dengan NAND saja. Gerbang
NAND sangat banyak di pakai dalam computer modern dan mengeti pemakaiannya
sangat berharga bagi kita, untuk merancang jaringangerbang NAND ke NAND,
gunakan prosedur tabel kombinasi untuk ungkapan jumlah hasil kali,
Dalam perancangan logika, gerbang logika siskrit tidak selalu
digunakan ttapi biasanya beisi banyak gerbang, karena itu, biasanya lebih disukai
untuk memanfaatkan satu jenis gerbang, dan bukan campuran beberapa gerbang
untuk alasan ini konversi gerbang digunakan untuk menyatukan suatu fungsi
gerbang tertentu dengan cara mengombinasikan beberapa gerbang yang bertipe
sama, suatu misal implementasi gerbang NAND ke dalamgerbang NO,
gerbang AND dan gerbang OR (Kf Ibrahim, “Tehnik Digital”)
Pertimbangan lain nya dalam impelemtasi fungis boole berkaitan dengan
jenis gate yang digunakan, seringkali di rasakan perlu nya untuk mengimplimentasikan
fungsi boole dengan hanya menggunakan gate-gate NAND saja, walaupun mungkin
tidak merupakan implementasi gate minimum, teknik tersebut memiliki keuntungan
dan keteraturan yang dapat menyederhanakan proses pembuatan nya di pabrik.
(wiliam steling).
2.4. Decoder
“Decoder adalah suatu rangkaian logika kombinasional yang mampu
mengubah masukan kode biner n-bit ke m-saluran keluaran sedemikian rupa
sehingga setiap saluran keluaran hanya satu yang akan aktif dari beberapa
kemungkinan kombinasi masukan. Gambar2.14 memperlihatkan diagram dari
decoder dengan masukam n = 2 dan keluaran m = 4 ( decoder 2 ke 4). Setiap n
masukan dapat berisi logika 1 atau 0, ada 2N kemungkinan kombinasi
dari masukan atau kode-kode. Untuk setiap kombinasi masukan ini hanya satu dari
m keluaran yang akan aktif (berlogika 1), sedangkan keluaran yang lain adalah
berlogika 0. Beberapa decoder didisain untuk menghasilkan keluaran low pada
keadan aktif, dimana hanya keluaran low yang dipilih akan aktif sementara keluaran
yang lain adalah berlogika 1. Dari keadaaan aktif keluaranya, decoder dapat
dibedakan atas “non inverted output” dan “inverted output”. (David Bucchlah,
Wayne McLahan)
RANGKAIAN SEQUENTIAL
Rangkaian sequential adalah suatu rangkaian yang
outputnya tidak hanya tergantung pada kombinasi inputnya tetapi juga tergantung
pada output sebelumnya.
a. FLIP -FLOP Adalah suatu rangkaian yang dapat menyimpan state biner (sepanjang masih terdapat power pada rangkaian) sampai terjadi perubahan pada sinyal inputnya.
b. RANGKAIAN DASAR FLIP -FLOP Flip-flop dapat dibuat dari dua buah gerbang NAND atau NOR berikut ini:
a. FLIP -FLOP Adalah suatu rangkaian yang dapat menyimpan state biner (sepanjang masih terdapat power pada rangkaian) sampai terjadi perubahan pada sinyal inputnya.
b. RANGKAIAN DASAR FLIP -FLOP Flip-flop dapat dibuat dari dua buah gerbang NAND atau NOR berikut ini:
c.
RS FLIP-FLOP DENGAN CLOCK
Dengan
menambah beberapa gerbang pada bagian input
rangkaian dasar, flip-flop tersebut hanya
dapat merespon input selama terdapat clock
pulsa. Output dari flip-flop tidak akan berubah selama
clock pulsanya 0 meskipun terjadi perubahan pada inputnya.
Output flip-flop hanya akan be rubah
sesuai dengan
perubahan inputnya jika clock pulsa bernilai 1.
d.
D FLIP -FLOP
D flip-flop
merupakan modifikasi dari RS flip-flop memakai
clock. Input D disalurkan secara langsung ke S.
e.
JK FLIP-FLOP
State-state
yang tidak didefinisikan pada RS flip-flop,
pada JK flip -flop ini state tersebut
didefinisikan. Jika pada RS flip-flop
kondisi R dan S sama dengan
1, maka kondisi seperti ini tidak didefinisikan, maka pada JK
flip-flop jika kondisi J dan K sama dengan 1
maka output JK flip -flop tersebut adalah
komplemen dari output sebelumnya. Dalam hal ini J setara
dengan S dan K setara dengan R. untuk lebih jelasnya kita per hatikan
diagram dibawah ini.
f.
T FLIP -FLOP
Adalah
versi JK flip -flop dengan single input.
T flip-flop mempunyai kemampuan yaitu membuat toggle
seperti pada tabel dibawah ini..
g.
TABEL EKSITASI FLIP-FLOP
Dibawah
ini adalah karakteristik tabel dari
berbagai type flip-flop. Nilai X menandakan
bahwa nilainya dapat diisi kedua-duanya yaitu 0 dan 1.
h.
PROCEDURE DESAIN
Apabila
kita akan membuat suatu rangkaian
sequential dengan clock biasanya dimulai dari
kumpulan spesifikasi rangkaian dalam bentuk diagram state
sehingga nantinya didapatkan daftar
fungsi boolean. Berbeda dengan
rangkaian kombinasional yang sepenuhnya dapat
dibuat dari representasi tabel
kebenaran, rangkaian sequential ini harus dibuat dahulu diagram
statenya agar dapat diketahui tahap-tahap state yang seharusnya
diproses, sehingga kita dapat
menentukan rangkaian kombinasionalnya. State diagram mempunyai
bentuk: