Archive for April 2015
ibd tugas 2
TUGAS
IBD
(Ilmu
Budaya Dasar)
Disusun Oleh :
CHRISTIAN MANASYE
KELAS 1IB06
PENGERTIAN TENTANG KEINDAHAN ITU
Kata keindahan berasal dari suku kata indah, artinya bagus, permai, cantik, dan
sebagainya. Benda yang mempunyai sifat indah ialah segala hasil seni, (meskipun
tidak semua hasil seni indah, pemandangan alam (pantai, pegunungan, danau,
bunga-bunga di lereng gunung), manusia (wajah, mata, bibir, hidung, rambut,
kaki, tubuh), rumah (halaman, tanaman, perabot rumah tangga dan sebagainya),
suara, warna dan sebagainya. Keindahan adalah identik dengan kebenaran.
Menurut The Liang Gie dalam bukunya “Garis Besar Estetik” (Filsafat Keindahan)
dalam bahasa Inggris keindahan itu diterjemahkan dengan kata “beautiful”,
Perancis “beau”, Italia dan Spanyol “bello”, kata-kata itu berasal dari- bahasa
Latin “bellum”. Kata akar adalah ”bonum” yang berarti kebaikan kemudian
mempunyai bentuk pengecilan menjadi’ ”bonellum” dan terakhir dipendekkan
sehingga ditulis “bellum”.
·
KEINDAHAN SEBAGAI SUATU KUALITAS ABSTRAK DAN
SEBAGAI SEBUAH BENDA TERTENTU YANG INDAH
Keindahan sebagai suatu kualitas abstrak
(Beauty as an abstract quality) menggambarkan sesuatu yang kontemporer dan
bersifat nonrealistik di mana sang pencipta karya menggambarkan sesuatu yang
tidak bisa dimengerti secara umum dan tidak sesuai dengan realita. Keindahan
sebagai kualitas abstrak menggambarkan suatu bentuk dalam keindahan di mana
keindahan tersebut bersifat eksklusif dan hanya dapat dimengerti oleh orang
yang menciptakan keindahan tersebut berdasarkan apa yang dipahaminya.
Sedangkan keindahan sebagai sebuah benda
tertentu yang indah adalah keindahan yang memiliki konsep pemahaman dan nilai
yang berbeda dengan kualitas abstrak di mana benda yang dimaksud dalam hal ini
adalah sesuatu yang mewakili keindahan secara umum dan dapat dengan mudah
diterima maupun dipahami oleh masyarakat.
Contoh keindahan dalam bentuk benda:
Secara alami : Manusia menaruh rasa kagum
atas keindahan alam yang merupakan ciptaan dari Yang Maha Kuasa.
Buatan tangan : Karya seni yang memiliki
nilai estetika yang dapat dinilai oleh manusia.
Perbedaan menurut luasnya pengertian, yakni :
a) keindahan dalam arti yang luas
b) keindahan dalam arti estetis murni
c) keindahan dalam arti terbatas dalam
hubungannya dengan penglihatan
·
Keindahan dalam arti luas.
Menurut The Liang Gie keindahan dalam arti luas adalah mengandung pengertian
ide kebaikan. Misalnya menurut Plato menyebut watak yang indah dan hukum yang
indah, sedangkan menurut Aristoteles
merumuskan keindahan sebagai sesuatu yang baik dan juga menyenangkan.
·
Keindahan dalam arti estetis murni.
Keindahan dalam arti estetik murni adalah menyangkut pengalaman estetis dari
seseorang dalam hubungannya dengan segala sesuatu yang diserapnya.
Keindahan dalam arti terbatas dalam
hubungannya dengan penglihatan.
Keindahan dalam arti yang terbatas yaitu mempunyai arti yang lebih disempitkan
sehingga hanya menyangkut benda yang dapat diserap dengan penglihatan, yakni
berupa keindahan dari bentuk dan warna. keindahan tersusun dari berbagai
keselarasan dan kebalikan dari garis, warna, bentuk, nada, dan kata-kata. Ada
pula yang berpendapat bahwa keindahan adalah suatu kumpulan hubungan yang
selaras dalam suatu benda.
·
keindahan yang seluas-Iuasnya
keindahan yang seluas-luasnya meliputi :
- Keindahan seni
Keindahan seni adalah keindahan yang tercipta
dari hasil karya seseorang tehadap seni.
Seni sering sekali menjadi penghubung keindahan agar bisa dinikmati oleh
pengamat objeknya. Seseorang sering menikmati keindahan itu lewat seni.
- Keindahan alam
Keindahan alam adalah keindahan yang sudah
ada di alam sekitar kita. Keindahan yang ada bisa dinikmati oleh penglihatan
kita.
-
Keindahan moral
Keindahan moral adalah keindahan yang
tercipta dari tingkah laku dan perilaku kita sehari-hari.
- Keindahan intelektual
keindahan intelektual adalah pemikiran yang
indah berdasarkan ilmu pengetahuan. Tulisan ini bukanlah mencari pengertian
mengenai kata keindahan intelektual.
·
Nilai estetika
Dalam rangka teori umum tentang nilai, menurut The Liang Gie pengertian
keindahan dianggap sebagai salah satu jenis nilai seperti halnya nilai moral,
nilai ekonomi, nilai pendidikan, dan sebagainya. Nilai yang berhubungan dengan
segala sesuatu yang tercakup dalam pengertian keindahan disebut nilai estetik.
Dalam ”Dictionary of Sociology and Related Science” (Kamus sosiologi dan Ilmu
terkait) diberikan rumusan tentang nilai sebagai berikut :
”The believed Capacity of any object to saticgy a human desire. The Quality of
any object which causes it be of interest to an individual or a group”
(Kemampuan yang dianggap ada pada suatu benda yang dapat memuaskan keinginan
manusia. Sifat dari suatu benda yang menarik minat seseorang atau suatu
kelompok).
PENGERTIAN
KEINDAHAN
Keindahan
berasal dari kata indah yaitu perasaan yang timbul akibat suatu yang diyakini
itu suci atau bersih dan dapat di rasakan oleh semua indera manusia, sehingga
menimbulkan perasaan nyaman, damai, tentram dan bahagia. Keindahan identik
dengan kebenaran. Keindahan kebenaran dan kebenaran adalah keindahan. Keduanya
mempunyai nilai yang sama yaitu abadi dan mempunyai daya tarik tambah. Tidak
kebenaran berarti tidak indah.
Keindahan
bersifat universal yang memiliki arti tidak terikat oleh selera perseorangan,
waktu dan tempat. Benda yang mempunyai sifat indah merupakan segala hasil seni,
pemandangan alam, manusia, rumah, warna, tatanan dan lain sebagainya.
Lingkungan keindahan manusia sangat luas, seluas keanekaragaman manusia dan
sesuai pula dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, sosial, serta
budaya .
Dalam Arti Luas:
Menurut beberapa ahli antara lain:
1. Plato : “watak
yang indah adalah hukum yang indah”.
2. Aristoteles
: “keindahan merupakan sesuatu yang selain baik juga menyenangkan”.
3. Plotinus
menuliskan dalam buku “ilmu yang indah dan kebijakan yang indah”.
Bangsa Yunani mengenal keindahan dalam estetis
yang disebutnya “symetria” untuk keindahan berdasarkan penglihatan dan harmonia
untuk keindahan berdasarkan pendengaran. Pengertian keindahan seluas-luasnya
meliputi
Keindahan seni:
Keindahan yang tercipta dari hasil karya
seseorang tehadap seni. Seni sering sekali menjadi penghubung keindahan agar
bisa dinikmati oleh pengamat objeknya. Seseorang paling dominan menikmati
keindahan itu lewat seni.
Keindahan alam:
Keindahan alam adalah keindahan yang sudah ada
di alam sekitar kita. Keindahan yang ada bisa dinikmati oleh penglihatan
kita.
Keindahan moral:
Keindahan yang tercipta dari suatu tingkah
laku dan perilaku kita dalam kehidupan sehari-hari.
Keindahan intelektual:
Keindahan yang tercipta dari hasil pemikiran
berdasarkan ilmu pengetahuan.
Menurut Estetis Murni: Pengalaman estetis
dari seseorang dalam berhubungan dengan segala sesuatu yang diserapnya.
(berdasarkan penglihatan, harmoni dalam pendengaran).
Dalam Arti Sempit atau Terbatas: Hanya menyangkut benda-benda yang dapat diserap dengan penglihatan, yakni bentuk dan warna. Keindahan tersusun dari berbagai keselarasan dan kebalikan dari garis, warna, bentuk, nada dan kata-kata. Ada pula yang berpendapat bahwa keindahan adalah suatu kumpulan hubungan-hubungan yang selaras dalam suatu benda dan di antara benda itu dengan si pengamat.
Nilai Ekstrinsik dan Instrinsik
v Nilai
ekstrinsik:
Nilai yang bersifat sebagai alat atau
membantu. Kumpulan peristiwa yang sama oleh dua orang penulis mungkin saja
disusun berdasarkan urutan atau struktur yang berbeda, sehingga nilai seninya
juga berbeda. Cara menyusun yang berbeda ini menentukan arti ekstrinsiknya atau
isi seni. Contohnya puisi, bentuk puisi yang terdiri
dari bahasa, diksi, baris, sajak dan irama.
v Nilai
instrinsik:
Nilai bentuk seni yang dapat diindera dengan
mata, telinga atau keduanya. Nilai bentuk ini kadang
disebut nilai struktur yaitu bagaimana cara menyusun
nilai-nilai ekstrinsiknya atau bahannya berupa rangkaian peristiwa. Semuanya
disusun begitu rupa sehingga menjadi sebuah bentuk yang berstruktur. Cara
menyusun bentuk ini melahirkan sebuah
cerita. Contohnya pesan puisi yang ingin disampaikan kepada pembaca melalui
(alat benda) puisi.
Inilah pula yang
menyebabkan keindahan karya seni bukan hanya menyangkut keindahan
instrinsiknya, tetapi juga menyangkut ekstrinsiknya. Karya seni tetap harus
mengandung keindahan dalam pengertian menyenangkan inderawi dan menggembirakan
batin seperti pemandangan alam. Hanya saja dalam karya seni masih ditambah
dengan penyampaian makna. Pemandangan tak berkata atau tidak menyampaikan
pesan, tetapi setiap karya seni selalu menyampaikan pesan.
Contoh kasus:
Dua orang sedang melukis daun yang jatuh.
Kedua pelukis tersebut dapat menghasilkan dua keindahan yang berbeda. Ini
disebabkan karena cara instrinsik atau cara melukiskan jatuhnya daun tadi yang
berbeda, berdasarkan visi atau pandangan penyair terhadap bahannya dan objek
yang diamati yaitu jatuhnya daun.
Tanggapan:
Keindahan yang dirasakan setiap manusia
berbeda-beda tergantung dari pandangan manusia itu sendiri. Bila keindahan itu
benar dirasakan maka manusia itu akan merasa nyaman dan tentram. Hal yang
membuat perbedaan sudut pandang tentang keindahan pada setiap manusia adalah
kadar ilmu pengetahuan manusia itu sendiri akan nilai-nilai yang terkandung
dalam keindahan tersebut, karena perbedaan inilah yang membuat penilaian setiap
manusia akan keindahan selalu berbeda-beda.
I.
PENGERTIAN PENDERITAAN
Penderitaan berasal dari kata derita. Kata
derita dari bahasa sansekerta dhra artinya menahan atau menanggung / merasakan
sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan dapat berupa penderitaan
lahir dan batin penderitaan termasuk realita manusia dan dunia. Intensitas
penderitaan bertingkat-tingkat ada yang berat dan ada juga yang ringan. Namun
peranan individu juga menentukan berat tidaknya intensitas penderitaan. Suatu
peristiwa yang dianggap penderitaan oleh seorang belum tentu merupakan
penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan ebergi
untuk bangkit kembali bagi seorang mencapai kebahagiaan
Penderitaan bisa dating ke siapa saja, kapan
saja , dan dimana saja, siapapun pasti pernah mengalami penderitaan termasuk
saya, tidak terkecuali orang-orang yang memiliki kebahagiaan hidup
II.
SIKSAAN
Kalian pasti sering mendengar apa itu
siksaan? Siksaan yang berupa hukuman di penjara, lingkungan
Siksaan atau penyiksaan (Bahasa
Inggris: torture) digunakan untuk merujuk pada
penciptaan rasa sakit untuk menghancurkan kekerasan
hati korban.
Segala tindakan yang menyebabkan penderitaan, baik secara fisik maupun psikologis,
yang dengan sengaja dilakukkan terhadap seseorang dengan tujuan intimidasi, balas
dendam, hukuman, sadisme,
pemaksaan informasi, atau mendapatkan pengakuan palsu untuk propaganda atau
tujuan politik dapat disebut sebagai penyiksaan. Siksaan dapat digunakan
sebagai suatu carainterogasi untuk mendapatkan pengakuan.
Siksaan juga dapat digunakan sebagai metode pemaksaan atau sebagai alat untuk
mengendalikan kelompok yang dianggap sebagai ancaman bagi suatu pemerintah.
Sepanjang sejarah, siksaan telah juga digunakan sebagai cara untuk
memaksakan pindah agama atau cuci
otak politik. Siksaan dapat diartikan sebagai siksaan
badan atau jasmani, dan dapat juga benipa siksaan jiwa atau rokhani. Akibat
siksaan yang dialami seseorang, timbullah penderitaan. Di dalam kitab suci
diterangkan jenis dan ancaman siksaan yang dialami manusia di akhirat nanti,
yaitu siksaan bagi orang-orang musyrik, syirik, dengki, memfitnah, mencuri,
makan harta anak yatim, dan sebagainya. Antara lain,. ayat 40 surat Al Ankabut
menya¬takan : “masing-masing bangsa itu kami siksa dengan ancaman siksaan,
karena dosa-dosanya. Ada diantaranya kami hujani dengan batu-batu kecil seperti
kaum Aad.
RENUNGAN
Renungan
berasal dari kata renung, artinya diam-diam memikirkan sesuatu, atau
memikirkan sesuatu dengan dalam-dalam. Namun secara definisi renungan adalah
proses memikirkan sesuatu dalam keadaan diam dan dalam-dalam. Dalam merenung
untuk menciptakan seni ada beberapa teori antara lain : teori pengungkapan,
teori metafisik dan teori psikologis.
Teori Pengungkapan.
Dalil
teori ini ialah bahwa “arts is an expresition of human feeling” ( seni adalah
suatu pengungkapan dari perasaan manusia) Teori ini terutama bertalian dengan
apa yang dialami oleh seorang seniman ketika menciptakan karya seni. Tokoh
teori ekspresi yang paling terkenal ialah filsuf Italia Benedeto Croce
(1886-1952) Beliau antara lain menyatakan bahwa “Seni adalah pengungkapan
pesan-pesan) expression adalah sama dengan intuition, dan intuisi adalah
pegnetahuan intuitif yang diperoleh melalui penghayatan tentang hal-hal
individual yang menghasilkan gambaran keinginan (images). Dengan demikian
pengungkapan itu berwujud sebagai gambaran angan-angan seperti misalnya images
warna, garis dan kata. Pengalamam estetis seseorang tidak lain adalah ekspresi
dalam gambaran angan-angan.
Teori Metafisik
Teori seni
yang bercotak metafisik merupakan salah satu contoh teori yang tertua, yakni
berasal dari Plato yang karya-karyanya untuk sebagian membahas estetik
filsafat, konsepsi keindahan dari teori seni. Mengenai sumber seni Plato
mengungkapkan suatu teori peniruan (imitation teori). Ini sesuai dengan
metafisika Plato yang mendalikan adanya dunia ide pada tarat yang tertinggi
sebgai realita Ilahi. Paaa taraf yang lebih rendah terdapat realita duniawi ini
yang merupakan cerminan semu dan mirip realita ilahi. Dan karyu seni yang
dibuat manusia adalah merupakan mimemis (tiruan) dari ralita duniawi
Teori Psikologis
Para ahli
estetik dalam abad modern menelaah teori-teori seni dari sudut hubungan karya
seni dan alam pikiran penciptanya dengan mempergunakan metode-metode
psikologis. Misalnya berdasarkan psikoanalisa dikemukakan bahwa proses
penciptaan seni adalah pemenuhan keinginan-keinginan bawah sadar dari seseorang
seniman. Sedang karya seni tiu merupakan bentuk terselubung atau diperhalus
yang wujudkan keluar dari keinginan-keinginan itu. Teori lain lagi yaitu teori
permainan yang dikembangkan oleh Fredrick Schiller (1757 -1805).
PHOBIA
I.
Pengertian
Phobia adalah suatu situasi dimana seseorang bertindak
irasional dan mempunyai ketakutan yang besar akan sesuatu. Biasanya seseorang
yang mempunyai phobia akan merasakan suatu ketakutan pada saat tertentu. Nah,
bagaimana untuk mengetahui apakah anak atau murid Anda memiliki phobia? Apa
yang harus lakukan untuk menanggulangi rasa ketakutan ini?
II.
Gejala
Phobia
Beberapa gejala yang muncul
apabila anak atau murid Anda memiliki phobia yaitu:
- Rasa pusing
- Susah untuk bernafas
- Tidak sadarkan diri
- Merasa tidak berada di alam kenyataan
- Takut akan kematian
Dalam beberapa kasus, gejala-gejala tersebut diatas dapat berakibat sangat dahsyat. Sebagai akibatnya, seseorang yang memiliki phobia mulai menjauhkan diri dari lingkungannya sehingga orang tersebut kerap mendapatkan kesulitan dalam kehidupan sehari-hari.
Secara umum, terdapat 3 macam phobia, yaitu:
1. Ketakutan untuk berada dalam suatu situasi sosial atau berinteraksi dengan orang lain.
2. Ketakutan berada disuatu tempat tertentu atau tempat yang terletak diluar ruangan.
3. Ketakutan akan bermacam-macam benda seperti ular, laba-laba atau burung.
Ketiga macam phobia diatas lebih merupakan ketakutan terhadap keadaan alam, seperti takut akan petir, takut terhadap binatang atau takut saat melihat darah atau saat mengunjungi dokter.
Bagaimana Menyembuhkan Phobia?
Terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menyembuhkan phobia:
- Rasa pusing
- Susah untuk bernafas
- Tidak sadarkan diri
- Merasa tidak berada di alam kenyataan
- Takut akan kematian
Dalam beberapa kasus, gejala-gejala tersebut diatas dapat berakibat sangat dahsyat. Sebagai akibatnya, seseorang yang memiliki phobia mulai menjauhkan diri dari lingkungannya sehingga orang tersebut kerap mendapatkan kesulitan dalam kehidupan sehari-hari.
Secara umum, terdapat 3 macam phobia, yaitu:
1. Ketakutan untuk berada dalam suatu situasi sosial atau berinteraksi dengan orang lain.
2. Ketakutan berada disuatu tempat tertentu atau tempat yang terletak diluar ruangan.
3. Ketakutan akan bermacam-macam benda seperti ular, laba-laba atau burung.
Ketiga macam phobia diatas lebih merupakan ketakutan terhadap keadaan alam, seperti takut akan petir, takut terhadap binatang atau takut saat melihat darah atau saat mengunjungi dokter.
Bagaimana Menyembuhkan Phobia?
Terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menyembuhkan phobia:
1.
|
Penyembuhan dengan cara
menghadapi ketakutan tersebut.
Contohnya apabila anak Anda takut dalam gelap, coba temani anak Anda berada dalam kamar gelap dan berikan ketenangan kepadanya bahwa tidak ada yang perlu ditakutkan pada saat gelap. Selain itu, ajaklah anak Anda untuk berdoa. Yakinkan padanya bahwa Tuhan akan selalu menemani dan melindunginya setiap saat. |
2.
|
Penyembuhan yang kedua
adalah dimana si pasien diajarkan untuk berespon menghadapi ketakutannya
daripada panik saat takut.Contohnya
apabila anak atau murid Anda takut saat diruangan yang sempit, cobalah temani
dia untuk berada di ruangan yang sempit, lalu ajaklah untuk memejamkan mata
sambil menghirup nafas yang dalam. Tenangkanlah dirinya sambil meyakinkan
dirinya bahwa tidak ada yang perlu ditakutkan berada di ruangan tersebut.
Untuk penyembuhan dengan cara ini dibutuhkan teknik berelaksasi. |
Pendapat tentang seseorang yang mengalami
penderitaan
Pendapat saya tentang orang yang mengalami penderitaan adalah orang
tersebut merasa seperti tidak ada yang membantunya. Mereka merasa sangat
sendirian, apapun yang mereka kerjakan selalu salah dimata orang. Sebenarnya
orang yang seperti inih seharusnya diajak untuk duduk bareng bersama, dan tidak
untuk dikucilkan. Banyak orang yang menganggap bahwa orang yang mengalami
penderitaan ituh memang layak untuk dikucilkan, tetapi sesungguhnya tidak.
Mengapa?? Karna dengan kita mengucilkan dia, kondisi kejiwaannya akan menjadi
kurang stabil. Akan tetapi pendiritaan yang dirasakan seseorang juga bias
dipengaruhi oleh pribadinya sendiri. Contoh, dia bertingkah aneh, dll. Hal
tersebut benar adanya, jadi menurut saya seperti ituh.