Archive for 2015
TUGAS PENGANTAR LINGKUNGAN KEDUA
MAKALAH
TUGAS PENGANTAR LINGKUNGAN
NAMA :
CHRISTIAN MANASYE
NPM/KELAS :
12414384/2IB05
TUGAS
PENGANTAR LINGKUNGAN
UNIVERSITAS
GUNADARMA
2015
KATA
PENGANTAR
Segala
Puji hanya milik Tuhan yang maha esa semata, sehingga rasa syukur yang tiada
hentinya tidak dapat penulis ungkapkan dengan kata-kata. Berkat rahmatNya saya
dapat menyelesaikan
makalah sebagai salah satu tugas Ilmu pengantar lingkungan dan agar dapat di
manfaatkan oleh para pembaca. Hanya dengan kekuatan dan kesabaran yang
dilimpahkannya, makalah ini dapat diselesaikan.
saya
berharap agar setelah membaca makalah ini, bapak/ibu dosen dapat memahami dan
mengetahui arti ekologi lingkungan serta pengetahuan yang
lebih baik.
saya menyadari sepenuhnya
bahwa makalah ini masih banyak kekurangan, untuk itu penulis membuka diri
menerima berbagai saran dan kritik demi perbaikan di masa mendatang.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
belakang
Pertumbuhan penduduk adalah perubahan jumlah penduduk di
suatu wilayah tertentu pada waktu tertentu dibandingkan waktu sebelumnya.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk adalah kelahiran,
kematian, dan perpindahan penduduk. Kelahiran dan kematian dinamakan faktor
alami sedangkan perpindahan penduduk adalah faktor non alami. Migrasi ada dua
yaitu migrasi masuk yang artinya menambah jumlah penduduk sedangkan migrasi
keluar adalah mengurangi jumlah penduduk. Migrasi itu biasa terjadi karena pada
tempat orang itu tinggal kurang ada fasilitas yang memadai. Selain itu juga
kebanyakan kurangnya lapangan kerja. Maka dari itu banyaklah orang yang
melakukan migrasi.Sehingga dalam masalah ini ,maka penduduk akan dihadapi
dengan masalah lingkungan hidup, pertumbuhan penduduk dan kelaparan, serta
kemiskinan dan keterbelakangan.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang diatas, maka penulis merumuskan masalah dalam makalah ini adalah
sebagai berikut :
·
Landasan perkembangan penduduk Indonesia
·
Pertumbuhanpenduduk dan lingkungan pemukiman
·
Pertumbuhan penduduk dan tingkat pendidikan
·
Pertumbuhan penduduk dan penyakit yan
berkaitan dengan lingkungan hidup
·
Pertumbuhan penduduk dan kelaparan
·
Kemiskinan dan keterbelakangan
·
Keberlanjutan pembangunan
·
Mutu lingkungan hidup dengan resiko
·
Kesadaran lingkungan
·
Hubungan lingkungan dengan pembangunan
·
Pancemaran dan kerusakan lingkungan hidup
oleh proses pembangunan
1.3 Tujuan
Makalah ini disusun dengan tujuan agar :
·
Pembaca dapat mengetahui tentang Landasan
perkembangan penduduk Indonesia.
·
Pembaca dapat mengetahui tentang Pertumbuhanpenduduk
dan lingkungan pemukiman
·
Pembaca dapat mengetahui tentang Pertumbuhan penduduk
dan tingkat pendidikan
·
Pembaca dapat mengetahui tentang Pertumbuhan penduduk
dan penyakit yan berkaitan dengan lingkungan hidup
·
Pembaca dapat mengetahui tentang Pertumbuhan penduduk
dan kelaparan
·
Pembaca dapat mengetahui tentang Kemiskinan dan
keterbelakangan
·
Pembaca dapat mengetahui tentang Keberlanjutan
pembangunan
·
Pembaca dapat mengetahui tentang Mutu lingkungan
hidup dengan resiko
·
Pembaca dapat mengetahui tentang Kesadaran
lingkungan
·
Pembaca dapat mengetahui tentang Hubungan lingkungan
dengan pembangunan
·
Pembaca dapat mengetahui tentang Pancemaran dan
kerusakan lingkungan hidup oleh proses pembangunan
BAB II
PEMBAHASAN
A.
LANDASAN PERKEMBANGAN PENDUDUK INDONESIA
Penduduk adalah orang atau orang-orang yang mendiami
suatu tempat (kampung, negara, dan pulau) yang tercatat sesuai dengan
persyaratan dan ketentuan yang berlaku di tempat tersebut. Berdasarkan tempat
lahir dan lama tinggal penduduk suatu daerah dapat dibedakan menjadi empat
golongan, yaitu penduduk asli, penduduk pendatang, penduduk sementara, dan
tamu. Penduduk asli adalah orang yang menetap sejak lahir. Penduduk pendatang
adalah orang yang menetap, tetapi lahir dan berasal dari tempat lain. Penduduk
sementara adalah orang yang menetap sementara waktu dan kemungkinan akan pindah
ke tempat lain karena alasan pekerjaan, sekolah, atau alasan lain. Adapun tamu
adalah orang yang berkunjung ke tempat tinggal yang baru dalam rentang waktu
beberapa hari dan akan kembali ke tempat asalnya.
Yang mendasari perkembangan penduduk di Indonesia adalah banyaknya masyarakat yang menikahkan anaknya yang masih muda. Dan gagalnya program keluarga berencana yang di usung oleh pemerintah untuk menekan jumlah penduduk. Karena factor – factor tersebut tidak berjalan dengan semestinya, maka penduduk Indonesia tidak terkendali dalam perkembangannya. Seharusnya dengan dua orang anak cukup, maka ini lebih dari dua orang dalam setiap suami istri. Karena perkembangan penduduk yang sangat tidak terkendali, maka banyak terjadinya kemiskinan, pengangguran, kriminalitas, gelandangan, anak jalanan, dan sebagainya. Dan masalah permukiman yang tidak efisien lagi. Banyaknya rumah yang lingkungannya kumuh dapat menyebabkan berbagai macam penyakit. Oleh sebab itu, 50% penduduk Indonesia hidup dalam kemiskinan dan keterbelakangan pendidikan.
Yang mendasari perkembangan penduduk di Indonesia adalah banyaknya masyarakat yang menikahkan anaknya yang masih muda. Dan gagalnya program keluarga berencana yang di usung oleh pemerintah untuk menekan jumlah penduduk. Karena factor – factor tersebut tidak berjalan dengan semestinya, maka penduduk Indonesia tidak terkendali dalam perkembangannya. Seharusnya dengan dua orang anak cukup, maka ini lebih dari dua orang dalam setiap suami istri. Karena perkembangan penduduk yang sangat tidak terkendali, maka banyak terjadinya kemiskinan, pengangguran, kriminalitas, gelandangan, anak jalanan, dan sebagainya. Dan masalah permukiman yang tidak efisien lagi. Banyaknya rumah yang lingkungannya kumuh dapat menyebabkan berbagai macam penyakit. Oleh sebab itu, 50% penduduk Indonesia hidup dalam kemiskinan dan keterbelakangan pendidikan.
B.
Pertumbuhan penduduk dan lingkungan pemukiman
Seiring dengan perkembangan zaman, penduduk di seluruh
dunia mengalami perkembangan yang sangat pesat. Termasuk penduduk di Indonesia.
Sebagai manusia, memiliki keturunan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
eksistensi kita. Namun, tanpa kita sadari memiliki keturunan dalam jumlah tidak
terkendali, dapat menjadi ancaman terbesar bagi kelangsungan eksistensi bagi
manusia itu sendiri dalam mencapai kehidupan yang lebih makmur dan sejahtera.
Melihat perannya, penduduk suatu negara dapat berperan
sebagai objek dan subjek pembangunan. Sebagai objek, artinya penduduk merupakan
faktor yang harus dibangun atau ditingkatkan kualitas hidupnya. Sedangkan
sebagai subjek penduduk merupakan faktor pelaku proses pembangunan. Di lihat
dari sisi yang lain, penduduk merupakan beban sekaligus potensi bagi suatu
negara. Apabila suatu negara pertumbuhan penduduknya sangat tinggi, ini
merupakan masalah. Hal ini dikarenakan kapasitas wilayah suatu Negara terbatas.
Indonesia merupakan negara berkembang yang memiliki
jumlah penduduk cukup padat. Tidak bisa di pungkiri bahwa
laju pertumbuhan penduduk Indonesia begitu pesat dan
tidak bisa di hindari, meskipun pemerintah telah melakukan upaya dan berbagai
solusi serta berbagai semboyan telah di tawarkan kepada masyarakat namun tetap
saja laju pertumbuhan penduduk tidak bisa terbantahkan. Meskipun solusi yang di
tawarkan tidak sesuai dengan harapan pemerintah, tapi setidaknya bisa mereduksi
sebagian masalah yang ada. Penduduk merupakan unsur penting dalam usaha
untuk meningkatkan produksi dan mengembangkan kegiatan ekonomi.
Ada beberapa hal yang menyebabkan laju pertumbuhan
penduduk di Indonesia sulit untuk dihindari, di antaranya:
1. peningkatan angka kelahiran,
2. umur panjang,
3. penurunan angka kematian,
4. kurangnya pendidikan, pengaruh
budaya,
5. imigrasi dan emigrasi.
Dari
segi ekonomi, pertumbuhan penduduk yang tinggi tetapi tidak diimbangi dengan
lapangan pekerjaan yang luas maka hal ini akan menimbulkan pengangguran di
mana-mana dan kemiskinan pun tercipta. Ini tentu saja akan mempengaruhi proses
kehidupan di bidang lainnya. Kebutuhan ekonomi yang tidak memadai juga dapat
berpengaruh pada tingkat pendidikan dan kesehatan seseorang. Bagaimana mau
memperoleh pendidikan dan kesehatan yang layak, jika untuk kebutuhan hidup
sehari-haripun mereka susah mendapatkannya. Tak hanya berhenti di situ saja,
tingkat kriminalitas pun akan meningkat. Orang dalam kondisi lapar akan berbuat
apa saja yang penting kebutuhannya bisa terpenuhi. Ujung dari pertumbuhan
penduduk yang tinggi itu adalah menimbulkan kerusakan lingkungan dengan segala
dampak yang menyertainya seperti menurunnya kualitas pemukiman dan lahan yang
ditelantarkan. Intinya, pertumbuhan penduduk yang tinggi berpotensi menimbulkan
kemiskinan dan menurunnya kesejahteraan rakyat, sampai menurunnya kualitas
Sumber Daya Manusia (SDM) yang dapat menghambat perkembangan negara
Indonesia.
C.
PERTUMBUHAN PENDUDUK DAN TINGKAT PENDIDIKAN
Pertumbuhan penduduk adalah perubahan jumlah penduduk di
suatu wilayah tertentu pada waktu tertentu dibandingkan waktu sebelumnya.
Misalnya pertumbuhan penduduk Indonesia dari tahun 1995 ke tahun 2000 adalah
perubahan jumlah penduduk Indonesia dari tahun 1995 sampai 2000. Selain merupakan
sasaran pembangunan, penduduk juga merupakan pelaku pembangunan. Maka kualitas
penduduk yang tinggi akan lebih menunjang laju pembangunan ekonomi. Usaha yang
dapat dilakukan adalah meningkatkan kualitas penduduk melalui fasilitas
pendidikan, perluasan lapangan pekerjaan dan penundaan usia kawin pertama.
Menurut Kuncoro (1997:169) menjelaskan bahwa ada tiga alasan mengapa
pertumbuhan penduduk yang tinggi akan menghambat pembangunan : Meningkatkan
konsumsi saat ini dan investasi yang dibutuhkan untuk membuat konsumsi dimasa
yang akan datang. Rendahnya sumber daya perkapita akan menyebabkan penduduk
tumbuh lebih cepat yang pada gilirannya membuat investasi dalam kualitas
manusia semakin sulit. Fakta menunjukkan aspek kunci dalam pembangunan adalah
penduduk yang semakin terampil dan berpendidikan. Di banyak negara dimana
penduduknya masih amat bergantung dengan sektor pertanian, pertumbuhan penduduk
mengancam keseimbangan sumberdaya alam karena pertumbuhan penduduk memperlambat
perpindahan penduduk dari struktur pertanian modern dan pekerja modern lainnya.
Pertumbuhan penduduk yang cepat membuat semakin sulit melakukan perubahan yang
dibutuhkan untuk meningkatkan perubahan ekonomi dan sosial. Secara nasional,
laju pertumbuhan penduduk relatif masih cepat walaupun ada kecenderungan
menurun. pertumbuhan penduduk sangat berguna untuk memprediksi jumlah penduduk
di suatu wilayah atau negara dimasa yang akan datang. Dengan diketahuinya
jumlah penduduk yang akan datang, diketahui pula kebutuhan dasar penduduk ini,
tidak hanya di bidang sosial dan ekonomi tetapi juga di bidang politik misalnya
mengenai jumlah pemilih untuk pemilu yang akan datang. Tetapi prediksi jumlah
penduduk dengan cara seperti ini belum dapat menunjukkan karakteristik penduduk
dimasa yang akan datang. Untuk itu diperlukan proyeksi penduduk menurut umur
dan jenis kelamin yang membutuhkan data yang lebih rinci yakni mengenai tren
fertilitas, mortalitas dan migrasi.
TINGKAT PENDIDIKAN DASAR
Pendidikan dasar diselenggarakan untuk memberikan bekal dasar yang
diperlukan untuk hidup dalam masyarakat berupa pengembangan sikap, pengetahuan,
dan keterampilan menengah. Oleh karena itu pendidikan dasar menyediakan kesempatan
bagi seluruh warga negara untuk memperoleh pendidikan yang bersifat dasar yang
berbentuk Sekolah Dasar (SD) atau bentuk lain yang sederajat serta Sekolah
Menengah Pertama (SMP) atau bentuk lain yang sederajat. UU RI No. 20 Tahun 2003
menyatakan dasar dan wajib belajar pada Pasal 6 Ayat 1 bahwa, “Setiap warga
negara yang berusia 7 sampai dengan 15 tahun wajib mengikuti pendidikan dasar.
TINGKAT
PENDIDIKAN MENENGAH
Pendidikan menengah yang lamanya tiga tahun sesudah pendidikan dasar, di
selenggarakan di SLTA (Sekolah Lanjutan Tingkat Atas) atau satuan pendidikan
yang sederajat. Pendidikan menengah dalam hubungan ke bawah berfungsi sebagai
lanjutan dan perluasan pendidikan dasar, dalam hubungan ke atas mempersiapkan
peserta didik untuk mengikuti pendidikan tinggi ataupun memasuki lapangan
kerja.
Pendidikan menengah terdiri atas pendidikan menengah umum, pendidikan
menengah kejuruan, dan pendidikan menengah luar biasa, pendidikan menengah
kedinasan dan pendidikan menengah keagamaan (UU No. 20 Tahun 2003 Bab VI Pasal
18 Ayat 1-3)
TINGKAT
PENDIDIKAN TINGGI
Pendidikan tinggi merupakan kelanjutan pendidikan menengah, yang
diselenggarakan untuk menyiapkan peserta didik untuk menjadi anggota masyarakat
yang memiliki kemampuan akademik dan/atau profesional yang yang dapat
menerapkan, mengembangkan dan/atau menciptakan ilmu pengetahuan, teknologi
dan/atau kesenian.
Untuk dapat mencapai tujuan tersebut lembaga pendidikan tinggi melaksanakan
misi “Tridharma” pendidikan tinggi yang meliputi pendidikan, penelitian, dan
pengabdian kepada masyarakat dalam ruang lingkup tanah air Indonesia sebagai
kesatuan wilayah pendidikan nasional.
Pendidikan tinggi juga berfungsi sebagai jembatan antara pengembangan
bangsa dan kebudayaan nasional dengan perkembangan internasional. Untuk itu
dengan tujuan kepentingan nasional, pendidikan tinggi secara terbuka dan
selektif mengikuti perkembangan kebudayaan yang terjadi di luar Indonesia untuk
di ambil manfaatnya bagi pengembangan bangsa dan kebudayaan nasional. Untuk
dapat mencapai dan kebebasan akademik, melaksanakan misinya, pada lembaga
pendidikan tinggi berlaku kebebasan mimbar akademik serta otonomi keilmuan dan
otonomi dalam pengolaan lembaganya.
atuan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan tinggi di sebut perguruan
tinggi yang dapat berbentuk akademi, politeknik, sekolah tinggi, institut, dan
universitas.
Akademi merupakan perguruan tinggi yang menyelenggaran pendidikan terapan
dalam suatu cabang atau sebagian cabang ilmu pengetahuan teknologi dan kesenian
tertentu.
Politeknik merupakan perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan
terapan dalam sejumlah bidang pengetahuan khusus.
Sekolah tinggi ialah perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan
akademik dan/atau profesional dalam satu disiplin ilmu atau bidang tertentu.
Institut ialah perguruan tinggi terdiri atas sejumlah fakultas yang
menyelenggarakan pendidikan akademik dan/atau profesional dalam sekelompok
disiplin ilmu yang sejenis.
Universitas ialah perguruan tinggi yang terdiri atas sejumlah fakultas yang
menyelenggarakan pendidikan akademik dan/atau profesional dalan sejumlah
disiplin ilmu tertentu.
Pendidikan yang bersifat akademik dan pendidikan profesional memusatkan
perhatian terutama pada usaha penerusan, pelestarian, dan pengembangan
peradaban, ilmu, dan teknologi, sedangkan pendidikan yang bersifat profesional
memusatkan perhatian pada usaha peradaban serta penerapan ilmu dan teknologi.
Dalam rangka pengembangan diri, bangsa, dan negara.
Output pendidikan tinggi diharapkan dapat mengisi kebutuhan yang beraneka
ragam dalam masyarakat. Dari segi peserta didik kenyataan menunjukkan bahwa
minat dan bakat mereka beraneka ragam. Berdasarkan faktor-faktor tersebut, maka
perguruan tinggi di susun dalam multistrata. Suatu perguruan tinggi dapat
menyelenggarakan gerakan satu strata atau lebih. Strata dimaksud terdiri dari
S0 (non strata) atau program diploma, lama belajarnya 2 tahun (D2) atau tiga
tahun (D3), juga program nongelar. S1 (program strata satu), lama belajarnya
empat tahun, dengan gelar sarjana, S2 (Program strata dua) atau program pasca
sarjana, lama belajarnya dua tahun sesudah S1, dengan gelar magister, S3
(program strata tiga atau program doctor), lama belajarnya tiga tahun sesudah
S2, dengan gelar doktor.
Program diploma atau program nongelar memberi tekanan pada aspek praktis
profesional sedangkan program gelar memberi tekanan pada aspek ataupun aspek
akademik profesional.
Disamping program diploma dan program sarjana, pendidikan tinggi (dalam hal
ini LPTK atau Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan) dapat juga
menyelenggarakan program Akta mengajar yaitu Akta III, Akta IV, dan Akta V.
Program ini diadakan untuk melayani kebutuhan akan tenaga mengajar di satu sisi
dan pada sisi yang lain untuk melindungi profesi guru (tenaga kependidikan).
Dengan ini dimaksudkan bahwa seorang hanya dianggap sah memiliki
kewenangan mengajar jika memiliki sertifikat atau akta mengajar, Program Akta
Mengajar merupakan program paket kependidikan sebesar 20 SKS atau untuk lama
studi satu semester (6 bulan) bagi masing-masing jenjang Akta.
D.
PERTUMBUHAN PENDUDUK DAN PENYAKIT YANG BERKAITAN DENGAN
LINGKUNGAN HIDUP
Pertumbuhan penduduk adalah perubahan jumlah penduduk baik pertambahan
maupun penurunannya. Adapun faktor - faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
penduduk adalah kelahiran, kematian, dan perpindahan penduduk. Kelahiran dan
kematian dinamakan faktor alami sedangkan perpindahan penduduk adalah faktor
non alami. Migrasi ada dua yaitu migrasi masuk yang artinya menambah jumlah
penduduk sedangkan migrasi keluar adalah mengurangi jumlah penduduk. Migrasi
itu biasa terjadi karena pada tempat orang itu tinggal kurang ada fasilitas
yang memadai. Selain itu juga kebanyakan kurangnya lapangan kerja. Maka dari
itu banyaklah orang yang melakukan migrasi.
Dalam dalam masalah ini maka penduduk tidak aka jauh dengan masalah kesehatan atau penyakit yang melanda penduduk tersebut,dikarenakan lingkungan yang kurang terawat ataupun pemukiman yang kumuh,seperti limbah pabrik,selokan yang tidak terawat yang menyebabkan segala penyakit akan melanda para penghuni wilayah tersebut yang mengakibatkan kematian dan terjadi pengurangan jumlah penduduk.
Dalam dalam masalah ini maka penduduk tidak aka jauh dengan masalah kesehatan atau penyakit yang melanda penduduk tersebut,dikarenakan lingkungan yang kurang terawat ataupun pemukiman yang kumuh,seperti limbah pabrik,selokan yang tidak terawat yang menyebabkan segala penyakit akan melanda para penghuni wilayah tersebut yang mengakibatkan kematian dan terjadi pengurangan jumlah penduduk.
Untuk menjamin kesehatan bagi semua orang di lingkunan yang sehat, perlu
jauh lebih banyak daripada hanya penggunaan teknologi medikal, atau usaha
sendiri dalam semua sektor kesehatan.
Usaha-usaha secara terintegrasi dari semua sektor, termasuk organisasi-organisasi,
individu-individu, dan masyarakat, diperlukan untuk pengembangan pembangunan
sosio-ekonomi yang berkelanjutan dan manusiawi, menjamin dasar lingkungan hidup
dalam menyelesaikan masalah-masalah kesehatan.
Seperti semua makhluk hidup, manusia juga bergantung pada lingkungannya
untuk memenuhi keperluan-keperluan kesehatan dan kelangsungan hidup.
Kesehatanlah yang rugi apabila lingkungan tidak lagi memenuhi
kebutuhan-kebutuhan manusia akan makanan, air, sanitasi, dan tempat
perlindungan yang cukup dan aman- karena kurangnya sumber-sumber atau
distribusi yang tidak merata.
Kesehatanlah yang rugi apabila orang-orang menghadapi unsur-unsur
lingkungan yang tidak ramah- seperti binatang-binatang mikro, bahan-bahan
beracun, musuh bersenjata atau supir-supir yang mabuk.
E.
PERTUMBUHAN PENDUDUK DAN KELAPARAN
Kekurangan gizi dan angka kematian anak meningkat di sejumlah kawasan yang
paling buruk di Asia dan Pasifik kendati ada usaha internasional untuk
menurunkan keadaan itu, kata sebuah laporan badan kesehatan PBB hari Senin.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menegaskan bahwa sasaran kesehatan yang
ditetapkan berdasarkan delapan Tujuan Pembangunan Milenium PBB tahun 2000 tidak
akan tercapai pada tahun 2015 berdasarkan kecnderungan sekarang. “Sejauh ini
bukti menunjukkan bahwa kendati ada beberapa kemajuan, di banyak negara,
khususnya yang paling miskin, tetap ketinggalan dalam kesehatan,” kata Dirjen
WHO Lee Jong Wook dalam laporan itu. Kendati tujuan pertama mengurangi
kelaparan, situasinya bahkan memburuk sementara negara-negara miskin berjuang
mengatatasi masalah pasokan pangan yang kronis, kata data laporan itu.
Antara tahun 1990 dan 2002– data yang paling akhir– jumlah orang yang
kekurangan makanan meningkat 34 juta di indonesia dan 15 juta di Surabaya dan
47 juta orang di Asia timur, kata laporan tersebut. Proporsi anak berusia lima
tahun ke bawah yang berat badannya terlalu ringan di Surabaya, tenggara dan
timur meningkat enam sampai sembilan persen antara tahun 1990 dan 2003,
sementara hampir tidak berubah (32 persen). Lebih dari separuh anak-anak di
Asia selatan kekurangan gizi, sementara rata-rata di negara-negara berkembang
tahun 2003 tetap sepertiga. “Meningkatnya pertambahan penduduk dan
produktivitas pertanian yang rendah merupakan alasan utama kekurangan pangan di
kawasan-kawasan ini,” kata laporan itu.
Kelaparan cenderung terpusat di daerah-daerah pedesaan di kalagan penduduk
yang tidak memilki tanah atau para petani yang memiliki kapling yang sempit
untuk memenunhi kebutuhan hidup mereka,” tambah dia. Tidak ada satupun
negara-negara miskin dapat memenuhi tantangan mengurangi tingkat kematian anak.
Kematian bayi meningkat tajam di Surabaya antara tahun 1999 dan 2003, yang
menurut data terakhir yang diperoleh, dari 90 sampai 126 anak per 1.000 kelahiran
hidup. Juga terjadi peningkatan tajam dari 38 menjadi 87 per 1.000 kelahiran
hidup.
“Untuk sebagian besar negara kemajuan dalam mengurangi kematian anak juga
akan berjalan lambat karena usaha-usaha mengurangi kekurangan gizi dan
mengatasi diare, radang paru-paru, penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin
dan malaria tidak memadai,” kata laporan itu. Berdasarkan kecenderungan
sekarang, WHO memperkirakan pengurangan dalam angka kematian dikalangan anak
berusia dibawah lima tahun antara tahun 1990 dan 2015 akan menjadi sekitar
seperempat, kurang dari dua pertiga dari yang diusahakan.
Tingkat kematian ibu diperkirakan akan menurun hanya di negara-negara yang
telah memiliki tingkat kematian paling rendah sementara sejumlah negara yang
mengalami angka terburuk bahkan sebaliknya. WHO memperkirakan 504.000 dan
528.000 kematian dalam setahun karena komplikasi dalam kehamilan dan kelahiran
terjadi di Surabaya
Tingginya laju pertumbuhan penduduk dan angka kelahiran di Indonesia
tersebut, diperparah dengan pola penyebaran penduduk yang tidak merata. “Jika
semua itu, tidak segera dikendalikan, maka hal itu akan jadi beban buat kita
semua. Karena itu, baik pria maupun wanita harus memaksimalkan program KB,
Untuk
mengurangi jumlah penduduk lapar tersebut, maka menurut Diouf diperlukan
peningkatan produksi dua kali lipat dari sekarang pada tahun 2050. Peningkatan
produksi ini khususnya perlu terjadi di negara berkembang, di mana terdapat
mayoritas penduduk miskin dan lapar. Jumlah penduduk dunia yang mengalami
kelaparan meningkat sekitar 50 juta jiwa selama tahun 2007 akibat dari kenaikan
harga pangan dan krisis energi.
F.
KEMISKINAN DAN KETERBELAKANGAN
Pertumbuhan penduduk yang semakin cepat, mendorong pertumbuhan aspek-aspek
kehidupan yang meliputi aspek sosial, ekonomi, politik, kebudayaan hingga
pendidikan. Denga adanya pertumbuhan aspek-aspek kehidupan tersebut, maka
bertambahlah sistem mata pencaharian hidup dari homogen menjadi kompleks.
Berbeda dengan makhluk lain, manusia mempunyai kelebihan dalam kehidupannya.
Mansia dapat memanfaatkan dang mengembangkan akal budinya
Akibat dari perkembangan kebudayaan ini, telah mengubah cara berfikir
manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Sehubungan dengan hal tersebut dalam
pokok bahsan ini, akan ditelaah mengenai pertumbuuhan penduduk, perkembangan
kebudayaan dan timbulnya pranata-pranata sebagai akibat perkembangan
kebudayaan.
Pertumbuhan penduduk merupakan salah satu faktor yang penting dalam masalah
sosial ekonomi umumnya dan maalah penduduk khususnya. Karena disamping
berpengaruh terhadap jumlah dan komposisi penduduk juga akan berpengaruh
terhadap kondisi sosial ekonomi suatu daerah atau negara bahkan dunia. Misal:
dengan bertambahnya penduduk berarti pula harus bertambah pula persediaan bahan
makanan, perumahan, kesempatan kerja, jumlah gedung sekolah dan sebagainya.
Disamping itu apabila pertambahan penduduk tidak dapat diimbangi dengan
pertambahan fasilitas di atas akan menimbulkan masalah-masalah. Misalnya akan
bertambah tingginya angka pengangguran, semakin meningkatnya tingkat
kemiskinan, banyak anak usia sekolah yang tidak tertampung sehingga timbulnya
berbagai kejahatan atau kriminalitas lain. Salah satu wabah penyakit yang
melanda negara-negara yang sedang berkembang ialah kemiskinan beserta saudara
kembarnya, yaitu keterbelakangan. Kemiskinan dan keterbelakangan adalah suatu
penyakit, karena dalam kenyataannya dua hal itu melemahkan fisik dan mental
manusia yang tentunya juga berdampak negative terhadap lingkungan.
Kemiskinan dan keterbelakangan begitu erat kaitannya satu sama lain
sehingga dapat dianggap sebagai satu pengertian, maka digunakan satu istilah
saja, yaitu kemiskinan di mana sudah terkait pengertian keterbelakangan. Dampak
kemiskinan terhadap orang-orang miskin sendiri dan terhadap lingkungannya, baik
lingkungan social maupun lingkungan alam, dengan sendirinya sudah jelas
negative. Orang miskin tidak mampu memenuhi kebutuhan gizi minimal bagi dirinya
sendiri maupun bagi keluarganya. Dampak kemiskinan terhadap lingkungan social
tampakmengalirnya penduduk ke kota-kota tanpa bekal pengetahuan apalagi bekal
materi. Akibatnya antara lain ialah banyaknya tukang becak, pemungut punting,
gelandangan, pengemis, dan sebagainnya yang menghuni kampung-kampung liar dan
jorok di gubuk-gubuk reot yang tidak pantas didiami manusia.
Sebab-sebab kemiskinan yang pokok bersumber dari empat hal, yaitu
mentalitas si miskin itu sendiri, minimnya ketrampilan yang dimilikinya,
ketidakmampuannya untuk memanfaatkan kesempatan-kesempatan yang disediakan, dan
peningkatan jumlah penduduk yang relatif berlebihan. Kemiskinan dan
keterbelakangan merupakan masalah global. Sebagian orang memahami istilah ini
secara subyektif dan komparatif, sementara yang lainnya melihatnya dari segi
moral dan evaluatif, dan yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang
telah mapan,dll.
Kemiskinan
dipahami dalam berbagai cara. Pemahaman utamanya mencakup:
a.
Gambaran kekurangan materi, yang biasanya mencakup kebutuhan pangan
sehari-hari, sandang, perumahan, dan pelayanan kesehatan. Kemiskinan dalam arti
ini dipsdfgeggahami sebagai situasi kelangkaan barang-barang dan pelayanan
dasar.
b.
Gambaran tentang kebutuhan sosial, termasuk keterkucilan sosial,
ketergantungan, dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat. Hal
ini termasuk pendidikan dan informasi. Keterkucilan sosial biasanya dibedakan
dari kemiskinan, karena hal ini mencakup masalah-masalah politik dan moral, dan
tidak dibatasi pada bidang ekonomi.
c.
Gambaran tentang kurangnya penghasilan dan kekayaan yang memadai. Makna
"memadai" di sini sangat berbeda-beda melintasi bagian-bagian politik
dan ekonomi di seluruh dunia.
G.
PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
Pembangunan
berkelanjutan adalah
proses pembangunan (lahan, kota,
bisnis, masyarakat, dsb) yang
berprinsip "memenuhi kebutuhan sekarang tanpa mengorbankan pemenuhan
kebutuhan generasi masa depan" (menurut Brundtland Report dari PBB, 1987). Pembangunan berkelanjutan adalah
terjemahan dari Bahasa Inggris, sustainable development. Salah satu
faktor yang harus dihadapi untuk mencapai pembangunan berkelanjutan adalah
bagaimana memperbaiki kehancuran lingkungan tanpa
mengorbankan kebutuhan pembangunan ekonomi dan keadilan
sosial. (oman)
Banyak
laporan PBB, yang terakhir adalah laporan dari KTT Dunia 2005, yang menjabarkan pembangunan
berkelanjutan terdiri dari tiga tiang utama (ekonomi, sosial, dan lingkungan)
yang saling bergantung dan memperkuat.
Untuk
sebagian orang, pembangunan berkelanjutan berkaitan erat dengan pertumbuhan
ekonomi dan bagaimana mencari jalan untuk memajukan ekonomi dalam jangka
panjang, tanpa menghabiskan modal alam. Namun untuk sebagian orang lain, konsep
"pertumbuhan ekonomi" itu sendiri bermasalah, karena sumberdaya bumi
itu sendiri terbatas.
Peran
Penduduk Dalam Pembangunan Berkelanjutan
Penduduk
atau masyarakat merupakan bagian penting atau titik sentral dalam pembangunan
berkelanjutan, karena peran penduduk
sejatinya adalah sebagai subjek dan objek dari pembangunan berkelanjutan.
Jumlah penduduk yang besar dengan pertumbuhan yang cepat, namun memiliki
kualitas yang rendah, akan memperlambat tercapainya kondisi yang ideal antara
kuantitas dan kualitas penduduk dengan daya dukung alam dan daya tampung
lingkungan yang semakin terbatas. [2]
H. MUTU LINGKUNGAN HIDUP
Pengertian tentang mutu
lingkungan sangatlah penting, karena merupakan dasar dan pedoman untuk mencapai
tujuan pengelolaan lingkungan. Perbincangan tentang lingkungan pada dasarnya
adalah perbincangan tentang mutu lingkungan. Namun dalam perbincangan itu apa
yang dimaksud dengan mutu lingkungan tidak jelas. Mutu lingkungan hanyalah
dikaitkan dengan masalah lingkungan misalnya pencemaran, erosi, dan banjir. Apa
yang dimaksud dengan kualitas lingkungan ?
Secara sederhana kualitas lingkungan hidup diartikan sebagai keadaan lingkungan yang dapat memberikan daya dukung yang optimal bagi kelangsungan hidup manusia di suatu wilayah. Kualitas lingkungan itu dicirikan antara lain dari suasana yang membuat orang betah / kerasan tinggal ditempatnya sendiri. Berbagai keperluan hidup terpenuhi dari kebutuhan dasar / fisik seperti makan minum, perumahan sampai kebutuhan rohani / spiritual seperti pendidikan, rasa aman, ibadah dan sebagainya.
Secara sederhana kualitas lingkungan hidup diartikan sebagai keadaan lingkungan yang dapat memberikan daya dukung yang optimal bagi kelangsungan hidup manusia di suatu wilayah. Kualitas lingkungan itu dicirikan antara lain dari suasana yang membuat orang betah / kerasan tinggal ditempatnya sendiri. Berbagai keperluan hidup terpenuhi dari kebutuhan dasar / fisik seperti makan minum, perumahan sampai kebutuhan rohani / spiritual seperti pendidikan, rasa aman, ibadah dan sebagainya.
Indonesia adalah sebuah negara tropis yang
kaya akan sumber daya alam. Melimpah ruahnya sumber daya alam Indonesia sudah
sangat terkenal sejak zaman dulu. Penjajahan yang terjadi di tanah air tercinta
ini pun awalnya adalah perebutan akan potensi sumber daya alam ini.
Secara alami, kehidupan ini memang merupakan
hubungan yang terjadi timbal – balik antara Sumber Daya Manusia dan Sumber Daya
Alam (baik yang dapat diperbaharui atau pun tidak). Hubungan timbal – balik
tersebut pada akhirnya adalah penentu laju pembangunan. Faktor – faktor yang
mempengaruhi dan menentukan perkembangan pembangunan adalah lingkungan sosial
(jumlah, kepadatan, persebaran, dan kualitas penduduk), dan pengaruh kehidupan
sosial budaya, ekonomi, politik, teknologi, dan sebagainya.
Sekian lama terkenalnya Indonesia sebagai
negara subur makmur dengan kondisi alam yang sangat mendukung ditambah pula
dengan potensi sumber daya mineral yang juga ternyata sangat melimpah ruah,
ternyata Indonesia sampai saat ini hanya bisa menjadi negara berkembang, bukan
negara maju. Banyak faktor yang kemudian menyebabkan Indonesia tidak kunjung
menjadi negara maju. Salah satunya adalah pengelolaan negara yang tidak
profesional termasuk dalam hal pengelolaan potensi alam.
Kualitas lingkungan hidup dibedakan
berdasarkan biofisik, sosial ekonomi, dan budaya yaitu :
- Lingkungan biofisik adalah lingkungan yang terdiri dari komponen biotik dan abiotik yang berhubungan dan saling mempengaruhi satu sama lain. Komponen biotik merupakan makhluk hidup seperti hewan, tumbuhan dan manusia, sedangkan komponen abiotik terdiri dari benda – benda mati seperti tanah, air, udara, cahaya matahari. Kualitas lingkungan biofisik dikatakan baik jika interaksi antar komponen berlangsung seimbang.
- Lingkungan sosial ekonomi, adalah lingkungan manusia dalam hubungan dengan sesamanya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Standar kualitas lingkungan sosial ekonomi dikatakan baik jika kehidupan manusia cukup sandang, pangan, papan, pendidikan dan kebutuhan lainnya.
- Lingkungan budaya adalah segala kondisi, baik berupa materi (Benda) maupun non materi yang dihasilkan oleh manusia melalui aktivitas dan kreatifitasnya. Lingkungan budaya dapat berupa bangunan, peralatan, pakaian, senjata. Dan juga termasuk non materi seperti tata nilai, norma, adat istiadat, kesenian, sistem politik dan sebagainya. Standar kualitas lingkungan diartikan baik jika di lingkungan tersebut dapat memberikan rasa aman, sejahtera bagi semua anggota masyarakatnya dalam menjalankan dan mengembangkan sistem budayanya.
Resiko Lingkungan yang Tidak Sehat
1. Penularan Penyakit Melalui Air.
Air adalah mutlak bagi kehidupan. Tetapi jika
kualitas air tidak di perhatikan, maka air dapat menjadi sumber penyebab
penyakit. Air dapat mengandung zat – zat kimia yang berbahaya untuk kehidupan,
bila terdapat pencemaran dengan berbagai sumber alam maupun sumber kehidupan
manusia. Banyak penyakit menular yang bersumber pada air. Penyakit virus
dapat bersumber pada air, seperti radang mata yang sering di dapat setelah
berenang di kolam yang kurang terpelihara. Air selain dapat menularkan penyakit
secara langsung, dapat juga menjadi tempat perindukkan berbagai macam penyakit.
Berbagai serangga memerlukan air untuk berkembang biak seperti nyamuk yang
dapat menularkan berbagai macam penyakit. Tumbuhan air juga dapat menjadi
habitat dari faktor penyakit. Keong air yang dapat memerlukan schistosomiasis
dari tumbuh – tumbuhan air itu. Tikus dan binatang lainnya yang hidup di
sekitar air juga dapat menjadi sumber penyakit manusia, seperti penyakit
leptopirosis.
2. Penularan Penyakit Melalui Udara.
Penyakit dapat ditularkan dengan menghirup
penyebab penyakit dalam pernafasan. Penyakit influenza dan tuberkulosis adalah
contoh – contoh yang terinfeksi melalui udara. Pencemaran udara dengan berbagai
bahan kimia dapat menyebabkan kerusakkan langsung pada paru – paru. Selain itu
dapat menyebabkan iritasi pada paru – paru sehingga mudah terserang oleh
penyakit infeksi sekunder seperti TBC. Selain itu bahan – bahan kimia ini
banyak di duga sebagai penyebab kanker paru – paru misalnya exhaust fume
kendaraan bermotor.
3. Penularan Penyakit Melalui Tanah.
Air tanah banyak mengandung penyakit,
terutama jika tercemar oleh kotoran manusia dan hewan, baik secara sengaja
maupun tidak sengaja. Penyakit tetanus dapat terjadi jika luka kena tanah, jika
tanah tercemar oleh kotoran hewan atau manusia, yang mengandung penyebabnya
yakni clostridiumtetani. Di dalam tanah juga banyak di temukan bentuk – bentuk infeksi
berbagai parasit. Cacing – cacing perut penyebarannya melalui tanah, telornya
di keluarkan dengan tinja. Jika sampai di tanah, telor – telor itu akan tumbuh
menjadi bentuk infektif yang sudah siap untuk tumbuh di dalam badan manusia.
Cara penularan dapat terjadi jika telor – telor yang masak ini tertelan oleh
makanan yang tercemar oleh tanah yang mengandung telor tadi atau memakai tangan
yang kotor.
I . KESADARAN LINGKUNGAN
Melindungi
lingkungan bukan hanya suatu komitmen untuk generasi yang akan datang, tetapi
ini juga merupakan kebutuhan komersil perusahaan guna mengembangkan dan
memenuhi kewajiban sah mereka.
Dalam
diskusi tentang kesadaran lingkungan ini, suatu perusahaan yang memiliki
catatan lingkungan yang buruk, mereka hanya dapat merusak reputasi mereka.
Perusahaan
tersebut harus memenuhi kewajiban sah dan moral mereka. Hal ini dilakukan
dengan cara:
- Mengatur dan menekankan standar pengontrolan dan pengolahan sampah;
- Memastikan oli dan zat kimia disimpan di area yang telah dibendungi;
- Mengatur dan menekankan prosedur pengangkutan untuk bahan-bahan berasun dan kimia;
- Membangun prosedur kerja aman dan penanganan untuk produk yang berpotensi menyebabkan polusi ; dan
- Memenuhi perundang-undangan dan ijin khusus.
Kita
dapat sangat merusak lingkungan dengan tidak mengendalikan polusi tersebut dan
dengan tidak mengikuti standar dan prosedur.
Untuk
mengenali bagaimana kita dapat membantu meningkatkan dan mengendalikan
kerusakan lingkungan, kita akan mendiskusikan tentang:
- Jenis polusi dan akkibatnya terhadap lingkungan;
- Langkah dasar guna melindungi lingkungan area kerja kita; dan
Peraturan
dasar guna membantu mencegah bahan pengotor dari pencemaran lingkungan.
- meningkatkan penanganan material;
- meningkatkan pengendalian penyimpanan; dan
- melakukan pelatihan tambahan.
Jenis-jenis polusi
Ada
tujuh kategori polusi umum. Ketujuh kategori tersebut, adalah:
·
bising, seperti suara yang tidak diinginkan di sekitar area kerja;
·
sampah, seperti tiap bahan bekas, merupakan zat-zat yang perlu
dibuang;
·
polusi
tanah, seperti tiap tumpahan atau
kontaminasi tanah di area kerja;
·
polusi
air, yang disebabkan oleh tindakan
membiarkan racun, zat berbahaya atau pengotor masuk ke air atau air tanah yang
terkontrol:
·
polusi
udara, seperti debu, gas/asap atau
penyemprotan di dalam area kerja;
·
gangguan, yang bisa berupa tindakan atau kelalaian yang menggangu
kenyamanan atau kualitas kehidupan; dan
·
getaran, yang disebabkan oleh penggunaan tempat dan peralatan dan
bisa merusak struktur, bangunan atau formasi alam..
Kita
juga dapat mengalami pengaruh yang sangat kuat terhadap lingkungan area kerja.
Perusahaan dapat merancang bangunan, strategi dan prosedur guna mengendalikan
polusi tetapi jika kita tidak mengikuti proses dan prosedur yang berlaku, maka
kerusakan lingkungan yang parah dapat terjadi.
LANGKAH-LANGKAH
MELINDUNGI LINGKUNGAN
Ada
beberapa cara kita dapat mengendalikan polusi.
Pencegahan
polusi mensyaratkan kita untuk mengurangi sampah-sampah yang dihasilkan dari
tepat kerja. Metode pencegahan tersebut meliputi:
- Pengurangan sumber – contohnya, mengurangi penggunaan cairan pelarut, memperpanjang jarak waktu pemeriksaan dll.;
- Daur ulang– penggunaan kembali produk, seperti oli mesin truk solar, dapat digunakan di dalam stasiun pembakit listrika;
- perbaikan – seperti memisahkan bahan logam berat dari tempat pembuangan chrome plating bath;
- pembuangan – menyimpan dan membuang zat kimia dan bahan-bahan berbahaya dengan benar.
Mari
kita lihat tiap jenis polusi dan memperbaharui cara kita mencegah polusi.
POLUSI
SUARA
Polusi
suara terjadi dari peralatan dan perkakas yang kita gunakan untuk melakukan
pekerjaan kita.
Cara-cara
dasar untuk mengurangi polusi suara yaitu meliputi:
·
memastikan peredam suara pada
peralatan bergerak dirawat dan masih berfungsi dengan baik;
·
menggerinda atau memalu peralatan
jauh dari kantor;
·
merencanakan atau menjadwalkan
pekerjaan Anda setelah bekerja;
·
membuat penghalang bunyi, seperti
plywood hoardings or earth bunding;
·
mengganti peralatan dengan yang
lebih tenang; dan
·
Sizing the equipment and machinery
for the job.
Jangan
menggunakan peralatan yang rusak dan ingat untuk memberitahukan di
sekitar Anda tentang pekerjaan yang dilakukan.
I.
HUBUNGAN LINGKUNGAN DENGAN
PEMBANGUNAN
Pembangunan dan lingkungan mempunyai
hubungan yang erat saling terkait dan saling mempengaruhi satu sama lain.
Pembangunan dalam hal ini berupa kegiatan usaha maupun kegiatan untuk hajat
hidup orang banyak, membutuhkan faktor lingkungan baik lingkungan alam maupun
lingkungan sosial sebagai unsur produksi baik secara langsung maupun tidak
langsung. Lingkungan alam menjadi pemasok sumberdaya alam yang akan diproses
lebih lanjut guna memenuhi kebutuhan manusia, sedangkan lingkungan sosial
menyediakan sumberdaya manusia sebagai pelaku pembangunan. Sebaliknya
lingkungan membutuhkan pembangunan untuk bisa memberikan nilai guna atau
manfaat yang dapat diukur secara ekonomi. Demikian pula lingkungan sosial juga
membutuhkan pembangunan guna mendapatkan manfaat untuk kehidupan yang lebih
baik. Kegiatan pembangunan yang menghasilkan berbagai produk baik barang dan
jasa telah memberikan manfaat bagi kesejahteraan, kemudahan, dan kenyamanan
bagi kehidupan manusia diberbagai bidang. Namun demikian, dalam kaitan dengan
lingkungan alam, ancaman datang dari dua sumber yakni polusi dan deplesi
sumberdaya alam. Polusi berkaitan dengan kontaminasi lingkungan oleh industri,
sedangkan deplesi sumberdaya alam bersumber dari penggunaan sumber sumber yang
terbatas jumlahnya.
Pertumbuhan pembangunan di satu sisi
akan memberikan kontribusi positif terhadap taraf hidup masyarakat. Namun di
sisi lain akan berakibat menurunnya fungsi lingkungan. Alih fungsi lahan untuk
pembangunan secara langsung akan mengurangi luas lahan hijau, baik lahan
pertanian maupun kawasan hutan yang merupakan penghasil oksigen. Sementara
meningkatnya pemakaian bahan bakar fosil sebagai sumber energi justru
menyumbang gas karbon yang akhirnya berdampak pada perubahan iklim yang terjadi
karena efek rumah kaca. Kontradiksi antara kepentingan pembangunan dan
kepentingan pelestarian fungsi lingkungan ini memerlukan upaya dan langkah nyata
agar keduanya dapat dilakukan secara seimbang dan harmonis, sesuai amanat
pembangunan berkelanjutan yakni pembangunan dengan memperhatikan tiga pilar
utama yakni ekonomi, lingkungan, dan sosial.
Pertimbangan
Proyek Pembangunan
Kerugian-kerugian dan perubahan-perbahan
terhadap lingkungan perlu diperhitungkan, dengan keuntungan yang diperkirakan
akan diperoleh dari suatu proyek pembangunan. Itulah sebabnya dala setiap usaha
pembangunan, ongkos-ongkos sosial untuk menjaga kelestarian lingkungan perlu
diperhitungkan, sedapat mungkin tidak memberatkan kepentingan umum masyarakat
sebagai konsumen hasil pembangunan tersebut.
Beberapa hal yang dapat
dipertimbangkan dalam mengambil keputusan-keputusan demikian, antara lain
adalah kualitas dan kuantitas sumber kekayaan alam yang diketahui dan
diperlukan; akibat-akibat dari pengambilan sumber kekayaan alam termasuk
kekayaan hayati dan habisnya deposito kekayaan alam tersebut. Bagaiaman cara
pengelolaannya apakah secara traditional atau memakai teknologi modern, termasuk
pembiayaannya dan pengaruh proyek pada lingkungan terhadap memburuknya
lingkungan serta kemungkinan menghentikan perusakan lingkungan dan menghitung
biaya-biaya serta alternatif lainnya.
Hal-hal tersebut di atas hanya merupakan sebagian dari
daftar persoalan, atau pertanyaan yang harus dipertimbangkan bertalian dengan
setiap proyek pembangunan. Juga sekedar menggambarkan masalah lingkungan yang
konkret yang harus dijawab. Setelah ditemukan jawaban yang pasti atas
pertanyaan-pertanyaan tadi, maka disusun pedoman-pedoman kerja yang jelas bagi
pelbagai kegiatan pebangunan, baik berupa industri atau bidang lain yang
memperhatikan faktor perlindungan lingkungan hidup manusia
J.
PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN
HIDUP OLEH PROSES PEMBANGUNAN
Sebagaimana diarahkan dalam GBHN Tahun 1988,
pembangunan industri merupakan bagian dari pembangunan ekonomi jangka panjang
untuk mencapai stucture ekonomi yang semakin seimbang dari sektor industri yang
maju dan didukung oleh sektor pertanian yang tangguh. Selanjutnya digariskan
pula bahwa ‑proses industrialisasi harus mampu mendorong berkembangnya
industri sebagai penggerak utama pertumbuhan ekonomi, pencipta lapangan kerja
baru, sumber peningkatan ekspor dan penghematan devisa, penunjang pembangunan
daerah, penunjang pembangunan sektor-sektor lainnya sekaligus wahana
pengembangan dan penguasaan teknologi.
Industrialisasi merupakan pilihan bagi bangsa
Indonesia untuk meningkatkan kesejahteraan kehidupannya. Hal terseut antara
lain disebabkan terbatasnya lahan pertanian. Industrialisasi merupakan suatu
jawaban terhindarnyan tekanan penduduk terhadap lahan pertanian. Yang perlu
mendapatkan perhatian ialah bahwa industri merupakan salah satu sektor
pembangunan yang sangat potensial untuk merusak dan mencemari lingkunga .
apabia hal ini tidak dapat perhatian serius maka ada kesan bahwa antara industri
dan lingkungan hidup tidak berjalan seiring, dalam arti semakin maju industri
maka semakin rusak lingkungan hidup itu.
Industri yang menggunakan teknologi untuk meningkatkan taraf hidup manusia akan memberikan dampak begatif pula berupa pencemaran dan kerusakan lingkungan. Unsur – unsur pokok yang diperlukan untuk kegiatan industri antara lain adalah sumber daya alam ( berupa bahan baku, energi dan air), sumberdaya manusia ( berupa tenaga kerja peda berbagai tingkatan pendidikan), serta peralatan.
Kegiatan pembangunan industri yang melibatkan unsur – unsur tersebut dapat
menimbulkan dampak negatif yang berupa :Industri yang menggunakan teknologi untuk meningkatkan taraf hidup manusia akan memberikan dampak begatif pula berupa pencemaran dan kerusakan lingkungan. Unsur – unsur pokok yang diperlukan untuk kegiatan industri antara lain adalah sumber daya alam ( berupa bahan baku, energi dan air), sumberdaya manusia ( berupa tenaga kerja peda berbagai tingkatan pendidikan), serta peralatan.
1. Pandangan yang kurang menyenangkan bagi wilayah industri.
2. Penurunan niali tanah di sekitar industri bagi permukiman.
3. Timbuk kebisingan oleh operasi peralatan.
4. Bahan – bahan buangan yang dikeluarkan oleh industri dapat menggangu dan mengotori udara, air, dan tanah.
5. Perpindahan penduduk yang menimbulkan dampak sosial.
6. Hasil produksi industri dapat mempengaruhi pola hidup masyarakat.
7. Timbulnya kecemburuan sosial.
Dampak
Pencemaran Terhadap Lingkungan Hidup
Pembangunan yang dilakukan oleh Bangsa Indonesia
bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan mutu hidup rakyat, dimana proses
pelaksanaan pembangunan disatu pihak menghadapi permasalahan jumlah penduduk
yang besar dengan tingkat pertambahan yang tinggi, akan tetapi tersedianya
sumber daya alam terbatas, atas dasar tersebut dimana pembangunan untuk
meningkatkan kesejahteraan dan mutu hidup rakyat tersebut, baik generasi sekarang
maupun generasi mendatang adalah pembangunan berwawasan lingkungan.Untuk mencapai tujuan utama
tersebut, maka sejak awal perencanaan usaha atau kegiatan sudah diperkirakan
perubahan rona lingkungan akibat pembentukan suatu kondisi lingkungan yang baru,
baik yang menguntungkan maupun yang merugikan, yang ditimbulkan sebagai akibat
diselenggarakannya usaha atau kegiatan pembangunan. Atas dasar tersebutlah
bahwa perlu pengaturan lebih lanjut mengenai usaha atau kegiatan yang akan
menimbulkan dampak penting terhadap lingkungan hidup. Maksud dari analisa
mengenai dampak lingkungan kedalam proses perencanaan ‑suatu usaha atau
kegiatan tersebut, sehingga dapat diambil keputusan optimal dari berbagai
alternative, karena analisis mengenai dampak lingkungan merupakan salah satu
alat untuk mempertimbangkan akibat yang ditimbulkan oleh suatu rencana atau
kegiatan terhadap lingkungan hidup, guna mempersiapkan langkah untuk
menanggulangi dampak negative dan mengembangkan dampak positif. Mengenai dampak
lingkungan hidup dapat disebabkan oleh rencana kegiatan disegala sector seperti
:
1. Bidang Pertambangan dan Energi yaitu pertambangan umum, tranmisi,
PLTD/PLTG/PLTU/PLTGU, ekspoitasi, kilangan/pengolahan dan tarnmisi minyak/gas
bumi,2. Bidang Kesehatan yautu : rumah sakit kelas A/setara kelasA atau kelas I dan industri farmasi,
3. Bidang Pekerjaan Umum yaitu :pembangunan Waduk, Irigasi dan kanalilasi, jalan raya/tol, pengolahan sampah, peremajaan kota dan gedung bertingkat/apartemen,
4.Bidang Pertanian yaitu : Usaha tambak udang, sawah, perkebunan dan pertanian,
5. Bidang Parpostel seperti hotel, padang golf, taman rekreasi dan kawasan parawisata,
6. Bidang Tranmigarasi dan Pemukiman Perambahan Hutan,
7. Bidang perindustrian seperti : Industri semen, kertas pupuk kimia/petrokimia, peleburan baja, timah hitam, galangan kapal, pesawat terbang dan industri kayu lapis.
8.Bidang Perhubungan seperti: Pembangunan Jaringan kereta api, Sub Way, pembangunan pelabuhan dan badar udara,
9. Bidang perdagangan,
10. Bidang pertahanan dan keamanan seperti : Pembangunan genung amunisi, pangkalan angkatan laut, pangkalan angkatan udara dan pusat latihan tempur,
11.Bidang pengembangan tenaga nuklir seperti : Pembangunan dan pengopearian reactor nuklir dan nuklir non reactor,
12. Bidang kehutanan yaitu : Pembangunan taman safari, kebun binatang, hak pengusaha hutan, hak pengusahaan hutan tanaman industri (HTI) dan Pengusaha parawisata alam,
13. Bidang pengendalian bahan berbahaya dan beracun (B-3) dan 14 Bidang kegiatan terpadu/multisektor (wajib AMDAL).
Akibat Pencemaran Terhadap Lingkungan Hidup
Mengenai akibat pencemaran terhadap lingkungan hidup harus melihat kepada ukuran dampak penting terhadap lingkungan yang perlu disertai dengan dasar pertimbangan yaitu sebagai berikut : terhadap penilaian pentingnya dampak lingkungan berkaitan secara relative dengan besar kecilnya rencana usaha atau kegiatan yang berhasil guna dan daya guna, apabila rencana usaha atau kegiatan tersebut dilaksanakan dengan didasarkan pada dampak usaha atau kegiatan tersebut terhadap salah satu aspek lingkungan atau dapat juga terhadap kesatuan dan atau kaitannya dengan aspek-aspek lingkungan lainnya dalam batas wilayah yang telah ditentukan. Perlu diketahui bahwa dampak terhadap lingkungan atas dasar kemungkinan timbulnya dampak positif atau dampak negative tidak boleh dipandang sebagai factor yang masing-masing berdiri sendiri, melainkan harus diperhitungkan bobotnya guna dipertimbangkan hubungan timbul baliknya untuk mengambil keputusan. Sedangkan yang menjadi ukuran dampak penting terhadap lingkungan hidup adalah :
a. jumlah manusia yang akan terkena dampak tersebut adalah pengertian manusia yang akan terkena dampak mencakup aspek yang sangat luas terhadap usaha atau kegiatan, yang penentuannya didasarkan pada perubahan sendi-sendi kehidupan masyarakat dan jumlah manusia yang terkena dampaknya tersebut, dimana manusia yang secara langsung terkena dampak lingkungan akan tetapi tidak menikmati manfaat dari usaha atau kegiatan yang telah dilaksanakan,
b. terhadap luas wilayah persebaran dampak adalah merupakan salah satu factor yang dapat menentukan pentingnya dampak terhadap lingkungan, dimana rencana usaha atau kegiatan mengakibatkan adanya wilayah yang mengalami perubahan mendasar dari segi intensitas dampak atau tidak berbaliknya dampak atau segi kumulatif dampak,
c. lamanya dampak berlangsung dapat berlangsung pada suatu tahap tertentu atau pada berbagai tahap dari kelangsungan uasah atau kegiatan, dengan kata lain akan berlangsung secara singkat yakni hanya pada tahap tertentu siklus usaha atau kegiatan akan tetapi dapat pula berlangsung relative lama yang akan menimbulkan dampak yang sangat merugikan lingkungan hidup didalam masyarakat/manusia dilingannya yang telah merusak tatanan dan susunan lingkungan hidup disekitarnya,
d. intensitas dampak mengandung pengertian perubahan lingkungan yang timbul bersifat hebat atau drastic serta berlangsung diareal yang luas dalam kurun waktu yang relative singkat, hal ini menyebabkan terjadinya perubahan yang mendasar pada komponen lingkungan hidup yang berdasarkan pertimbangan ilmiah serta dapat mengakibatkan spesies-spesies yang langka atau endemik terancam punah atau habitat alamnya mengalami kerusakan,
e. komponen lingkungan lain yang terkena dampak, akibat rencana usaha atau kegiatan menimbulkan dampak sekunder dan dampak lanjutan lainnya yang jumlah komponennya lebih atau sama dengan komponen lingkungan yang terkena dampak ‑primer
f. sifat kumulatif dampak adalah pengertian bersifat bertambah, menumpuknya atau bertimbun, akibat kegiatan atau usaha yang pada awalnya dampak tersebut tidak tampak atau tidak dianggap penting, akan tetapi karena aktivitas tersebut bekerja secara berulang kaliatau terus menerus maka lama kelamaan dampaknya bersifat kumulatif yang mengakibatkan pada kurun waktu tertentu tidak dapat diasimilasikan oleh lingkungan alam atau social dan menimbulkan efek yang saling memperkuat (sinergetik) akaibat pencemaran dan
g. berbalik dan tidak berbaliknya dampak ada yang bersifat dapat dipulihkan dan terdapat pula yang tidak dapat dipulihkan walaupun dengan upaya manusia untuk memulihkannya kembali, karena perubahan yang akan dialami oleh suatu komponen lingkungan yang telah tercemar dengan kadar pencemaran yang sangat tinggi, tidak akan dapat dipulihkan kembali seperti semula.
Penanggulangan Pencemaran Lingkungan Hidup
Dasar hukum dalam penanggulangan masalah pencemaran lingkungan tentunya didasarkan ketentuan-ketentuan baik berdasarkan peraturan perundang-undangan dalam rangka mencegah terjadinya masalah-masalah pencemaran lingkungan hidup. Ketentuan utama tentang pencegahan pencemaran lingkungan dalam Pasal 17 Undang-Undang Lingkungan Hidup menentukan bahwa: “Ketentuan tentang pencegahan dan penanggulangan perusakan dan pencemaran lingkungan hidup beserta pengawasannya yang dilakukan secara menyeluruh dan/atau secara sektoral ditetapkan dengan peraturan perundang-undangan”. Di dalam penjelasan, bahwa ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ini memuat upaya penegakan hukumnya. Faktor-faktor penyebab terjadi pencemaran lingkungan dicontohkan Siti Sundari Rangkuti bahwa pencemaran yang disebabkan oleh penggunaan misal berupa penyebaran secara luas produk-produk yang bersifat mencemarkan, seperti deterjen, hal ini dapat dicegah dengan cara pengaturan pensyaratan yang menyangkut sifat-sifatnya, pemeriksaan berkala, peraturan atau petunjuk pemakaian dan sebagainya. Penyebab terjadinya pencemaran lingkungan dapat dilihat dari dua faktor penyebab: yaitu dari faktor alam berupa hujan yang turun terus menerus, terjadinya banjir, tanah longsor, wabah demam muntaber dan sebagainya; dan faktor adanya aktivitas manusia dan kegiatan dari manusia seperti limbah pencelupan industri garmen yang banyak mengandung bahan-bahan kimia yang berbahaya, adanya pabrik-pabrik industri perbengkelan menyebabkan polusi udara dan sebagainya; diantara kedua kegiatan yang sangat membahayakan terjadinya pencemaran lingkungan hidup ini adalah faktor kegiatan manusia.
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
Kesimpulan dan Saran
Negara Indonesia merupakan negara
yang besar dan beraneka ragam etnis serta budaya.Kemajuan negara sesungguhnya
tergantung kepada tingkat pendidikan di Negara tersebut, kualitas serta mutu
pendidikan yang tingi dapat menjadi jaminan untuk kemajuan dan kesejahteraan
negara. Di tengah pertambahan jumlah penduduk yang semakin tidak terkontrol
membuat peningkatan kualitas di dunia pendidikan merupakan pilihan yang harus
dikedepankan. Perombakan sistem ketransmigrasian juga akan mendukung pemerataan
penduduk.Jadi, peningkatan kualitas Pendidikan dan keefektifan pola
transmigrasi dapat memperbaiki kuterpurukan dalam mengurus kepadatan penduduk
yang semakin hari kian membludak.Oleh karena pertumbuhan penduduk dipengaruhi Tingkat
pendidikan, Penyakit yang Berkaitan dengan Lingkungan Hidup,
Kelaparan,Kemiskinan dan Keterbelakangan .Maka kita harus bisa memperbaiki
semua masalah itu,dan mulai mencari jalan keluar yang terbaik agar semua
permasalahan dinegara kita bia terselesaikan.Dan masyarakatnya pun bisa hidup
dengan sejahtera,karena tidak dipungkiri bahwa Indonesia merupakan Negara yang
kaya akan Sumber Daya Alam.Jadi tidak masuk akal kalau masyarakatnya kebanyakan
hidup dibawah garis kemiskinan.
Karena
peningkatan usaha pembangunan maka akan terjadi pula peningkatan penggunaan
sumberdaya untuk menyokong pembangunan dan timbulnya permasalahan –
permasalahan dan lingkungan hidup manusia. Dalam pembangunan, sumberdaya alam
merupakan komponen yang penting dimana sumber daya alam memberikan kebutuhan
azasi bagi kehidupan. Dalam pembangunan sumber alam tadi, hendaknya
keseimbangan ekosistem tetap terpelihara. Seringkali karena meningkatnya
kebutuhan akan hasil proyek pembangunan, keseimbangan ini bisa terganggu, yang
kadang – kadang bisa membahayakan kehidupan umat manusia. Proses pembangunan
mempunyai akibat – akibat yang lebih luas terhadap lingkungan hidup manusia,
baik akibat langsung maupun akibat sampiingan seperti pengurangan sumber
kekayaan alam secara kuantitatif dan kualitatif, pencemaran biologis,
pencemaran kimiawi, gangguan fisik dan gangguan sosial – budaya.Oleh karena
itu,kita harus bisa mengelola proses pembangunan dengan sebaik-baiknya ,jangan
sampai mengakibatkan pencemaran.Dan bisa membahayakan kelangsungan hidup
manusia nantinya.